visitaaponce.com

15 Aplikasi yang Diduga Mencuri Data dan Uang Pengguna, Terjadi Juga di Indonesia

15 Aplikasi yang Diduga Mencuri Data dan Uang Pengguna, Terjadi Juga di Indonesia
Aplikasi yang Diduga Mencuri Data dan Uang Pengguna(Dok. Freepik)

DALAM era digital ini, aplikasi mobile menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Namun, tidak semua aplikasi yang kita unduh dan gunakan aman.

Beberapa aplikasi bahkan terlibat dalam pencurian data pribadi dan penipuan finansial, yang dapat merugikan penggunanya.

Berikut adalah daftar 15 aplikasi yang diduga terlibat dalam pencurian data dan uang pengguna, termasuk di Indonesia. Penting untuk selalu berhati-hati dalam memilih aplikasi yang digunakan.

15 Aplikasi yang Diduga Mencuri Data dan Uang Pengguna

1. Truecaller – Pengakses Kontak Pengguna Tanpa Izin

Truecaller adalah aplikasi pengidentifikasi penelepon yang sangat populer, tetapi sering dikritik karena mengakses kontak dan data pribadi pengguna tanpa izin eksplisit.

Banyak pengguna yang tidak menyadari bahwa data mereka juga dibagikan dengan orang lain yang menggunakan aplikasi ini. Praktik ini dapat memicu kebocoran data pribadi yang tidak diinginkan.

Apa yang perlu diperhatikan?

  • Pastikan untuk membaca izin aplikasi dengan teliti.
  • Gunakan aplikasi pengidentifikasi penelepon lain yang lebih transparan.

2. TikTok – Mengumpulkan Data Pengguna Secara Berlebihan

TikTok, salah satu aplikasi paling populer di dunia, terlibat dalam kontroversi terkait pengumpulan data pribadi pengguna, termasuk informasi lokasi dan perilaku.

Meskipun perusahaan telah berusaha memperbaiki masalah ini, kekhawatiran tentang penggunaan data pribadi tetap ada, terutama bagi pengguna yang tidak sadar data mereka diproses secara mendalam.

Apa yang perlu diperhatikan?

  • Selalu tinjau dan sesuaikan pengaturan privasi aplikasi TikTok.
  • Pertimbangkan untuk mengurangi penggunaan aplikasi jika khawatir soal privasi.

3. Facebook (Meta) – Skandal Cambridge Analytica dan Penyalahgunaan Data

Facebook (sekarang Meta) telah terlibat dalam beberapa skandal besar terkait penyalahgunaan data pribadi pengguna, termasuk skandal Cambridge Analytica.

Data pengguna digunakan untuk kepentingan iklan tanpa izin yang jelas, dan ini menimbulkan kekhawatiran besar tentang bagaimana data pribadi kita diperlakukan.

Apa yang perlu diperhatikan?

  • Selalu periksa dan batasi izin aplikasi yang diberikan pada Facebook.
  • Gunakan pengaturan privasi untuk meminimalkan data yang dibagikan.

4. Instagram – Pengumpulan Data untuk Iklan

Instagram, yang juga dimiliki oleh Meta, mengumpulkan data pengguna untuk meningkatkan pengalaman iklan yang dipersonalisasi.

Hal ini menimbulkan risiko terkait privasi pengguna, terutama karena aplikasi ini mengakses berbagai data sensitif seperti lokasi dan perilaku pengguna dalam platform.

Apa yang perlu diperhatikan?

  • Periksa pengaturan iklan di Instagram dan batasi informasi yang dibagikan.
  • Gunakan aplikasi dengan pengaturan privasi yang lebih ketat jika khawatir tentang pengumpulan data.

5. WhatsApp – Isu Keamanan dan Data Pribadi

Meskipun WhatsApp dikenal sebagai aplikasi pesan terenkripsi, ada beberapa kekhawatiran terkait pengumpulan metadata yang masih bisa diakses oleh pihak ketiga. Meta juga memiliki akses ke beberapa data yang dibagikan oleh pengguna, meskipun klaim keamanan mereka cukup kuat.

Apa yang perlu diperhatikan?

  • Gunakan fitur enkripsi end-to-end yang disediakan oleh WhatsApp untuk melindungi percakapan.
  • Tinjau kebijakan privasi dan pastikan Anda memahami data yang dapat diakses oleh aplikasi.

6. CamScanner – Aplikasi Pemindai yang Mengandung Malware

CamScanner adalah aplikasi pemindai yang populer, tetapi beberapa versi aplikasi ini ditemukan mengandung malware yang dapat mencuri data pribadi pengguna.

Malware ini dapat menyusup ke perangkat dan mengakses informasi sensitif, seperti kontak dan data pribadi lainnya.

Apa yang perlu diperhatikan?

  • Hanya unduh aplikasi pemindai dari sumber yang terpercaya seperti Google Play Store atau App Store.
  • Gunakan aplikasi pemindai alternatif yang sudah teruji keamanannya.

7. Clean Master – Mengakses Data Tanpa Izin

Clean Master adalah aplikasi pembersih file yang populer, namun aplikasi ini telah terbukti mengakses data pribadi pengguna tanpa izin.

Beberapa laporan menunjukkan bahwa aplikasi ini dapat mengakses informasi sensitif seperti riwayat panggilan dan data kontak.

Apa yang perlu diperhatikan?

  • Hindari menggunakan aplikasi pembersih yang tidak dikenal atau tidak transparan mengenai cara mengelola data.
  • Pilih aplikasi pembersih dari pengembang yang terpercaya dan memiliki ulasan positif.

8. UC Browser – Aplikasi Browser yang Terlibat dalam Kebocoran Data

UC Browser adalah aplikasi browser yang populer di banyak negara, termasuk Indonesia.

Namun, aplikasi ini dikritik karena kebocoran data pengguna yang terjadi di berbagai server, dan ada laporan bahwa data pribadi pengguna dapat diakses oleh pihak ketiga tanpa izin.

Apa yang perlu diperhatikan?

  • Pertimbangkan untuk beralih ke browser yang lebih aman dan menjaga privasi pengguna, seperti Mozilla Firefox atau Google Chrome.
  • Pastikan untuk selalu memperbarui aplikasi browser yang digunakan.

9. Zepeto – Pengumpulan Data Pribadi untuk Iklan

Zepeto adalah aplikasi pembuat avatar dan jejaring sosial yang telah mendapat perhatian karena mengumpulkan data pengguna untuk keperluan iklan dan pemasaran.

Pengumpulan data ini melibatkan informasi pribadi dan kebiasaan pengguna yang dapat disalahgunakan.

Apa yang perlu diperhatikan?

  • Gunakan pengaturan privasi untuk mengontrol data yang dibagikan dengan aplikasi.
  • Hati-hati jika aplikasi meminta akses ke data yang tidak relevan dengan fungsinya.

10. TikTok Lite – Versi Ringan dengan Masalah Serupa

TikTok Lite, versi ringan dari TikTok, tetap terlibat dalam masalah pengumpulan data berlebihan.

Meskipun dirancang untuk perangkat dengan spesifikasi lebih rendah, aplikasi ini tetap mengakses data pribadi pengguna, termasuk lokasi dan perilaku di platform.

Apa yang perlu diperhatikan?

  • Gunakan aplikasi dengan pengaturan privasi yang lebih kuat.
  • Batasi izin yang diberikan kepada aplikasi untuk melindungi data pribadi.

11. Telegram – Pengumpulan Metadata

Telegram adalah aplikasi pesan yang sangat populer dan dikenal dengan enkripsi end-to-end. Namun, meskipun percakapan aman, ada kekhawatiran mengenai pengumpulan metadata, yang bisa digunakan untuk melacak aktivitas pengguna di aplikasi.

Apa yang perlu diperhatikan?

  • Gunakan pengaturan privasi untuk melindungi metadata Anda.
  • Pertimbangkan untuk menggunakan alternatif yang lebih aman untuk percakapan yang sangat pribadi.

12. Snapchat – Penyalahgunaan Data Pengguna

Snapchat seringkali mengumpulkan data pengguna yang melampaui kebutuhan aplikasi, termasuk data lokasi dan informasi lainnya.

Snapchat juga memanfaatkan data ini untuk meningkatkan pengalaman iklan yang dipersonalisasi.

Apa yang perlu diperhatikan?

  • Batasi pengumpulan data dengan menggunakan pengaturan privasi Snapchat.
  • Hati-hati dalam membagikan informasi pribadi di platform ini.

13. Shazam – Mengakses Data Lokasi dan Kontak

Shazam adalah aplikasi yang memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi lagu, tetapi ia mengakses data lokasi dan kontak tanpa izin eksplisit.

Hal ini membuat banyak pengguna khawatir tentang potensi kebocoran data pribadi.

Apa yang perlu diperhatikan?

  • Batasi izin aplikasi untuk mengakses data lokasi dan kontak.
  • Pertimbangkan untuk menggunakan alternatif aplikasi pengenal lagu yang lebih aman.

14. Viber – Pengumpulan Data yang Berlebihan

Viber, aplikasi pesan instan yang terkenal, terlibat dalam pengumpulan data pengguna yang berlebihan untuk iklan dan pemasaran. Pengumpulan data ini termasuk informasi pribadi, kontak, serta riwayat panggilan.

Apa yang perlu diperhatikan?

  • Gunakan pengaturan privasi untuk mengontrol data yang dibagikan dengan Viber.
  • Pilih aplikasi pesan dengan kebijakan privasi yang lebih transparan.

15. Xender – Berbagi File dengan Risiko Keamanan

Xender adalah aplikasi berbagi file populer, namun beberapa versi aplikasi ini mengandung celah keamanan yang memungkinkan malware atau perangkat lunak berbahaya menyusup ke perangkat pengguna.

Apa yang perlu diperhatikan?

  • Hindari berbagi file dengan aplikasi yang tidak memiliki sertifikasi keamanan.
  • Gunakan aplikasi berbagi file yang lebih aman dan terjamin keamanannya.

Keamanan data pribadi adalah hal yang sangat penting, dan meskipun banyak aplikasi yang menawarkan fungsionalitas hebat, kita harus selalu berhati-hati tentang izin yang diberikan dan data yang dibagikan.

Pastikan untuk selalu memeriksa kebijakan privasi aplikasi sebelum mengunduh dan menggunakannya. Selain itu, hindari aplikasi yang meminta izin berlebihan atau tidak sesuai dengan fungsinya.

Jangan ragu untuk mencari alternatif yang lebih aman dan terpercaya.

Jika Anda merasa aplikasi yang digunakan mencurigakan, pertimbangkan untuk menghapusnya dan mencari solusi yang lebih aman. (Z-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat