visitaaponce.com

Starbucks Hadirkan Pengalaman Ngopi Bersejarah di Zona Demiliterisasi Korea

Starbucks Hadirkan Pengalaman Ngopi Bersejarah di Zona Demiliterisasi Korea
Starbucks kembali menciptakan gebrakan dengan membuka gerai baru di Aegibong Peace Ecopark, Gimpo, Korea Selatan, yang terletak di zona demiliterisasi (DMZ). (SeongJoon Cho / Bloomberg)

STARBUCKS kembali membuat gebrakan. Setelah membuka gerai di kastil berusia 1.200 tahun di Praha, bekas masjid kuno di Cordoba, dan pembangkit listrik yang telah dinonaktifkan di London, kini merek ini menghadirkan pengalaman ngopi di salah satu kawasan paling ikonis dan penuh sejarah di dunia yaitu zona demiliterisasi (DMZ) Korea.  

Gerai terbaru ini terletak di Aegibong Peace Ecopark, Gimpo, Korea Selatan. Lokasi ini yang menghadap langsung ke perbatasan Korea Utara. Resmi dibuka pada Jumat, tempat kopi ini  akan memberikan para pengunjung kesempatan menikmati makanan dan minuman, sambil menyaksikan salah satu simbol sisa-sisa Perang Dingin.  

Baek Hea-soon, seorang warga lokal, rela bangun pukul 4 pagi. Ia melakukan perjalanan ke kota Gimpo, sekitar 50 kilometer dari Seoul, untuk menjadi salah satu pengunjung pertama yang mengantre di gerai baru ini.  

"Saya berharap suatu hari saya bisa berbagi kopi nikmat ini dengan orang-orang di Korea Utara," ujarnya, sambil menikmati pemandangan garis depan konflik yang hingga kini belum berakhir dengan perjanjian damai. 

Diketahui, perang Korea tahun 1950-1953 hanya berakhir dengan gencatan senjata, membuat kedua negara secara teknis masih dalam keadaan perang.  

Ketegangan antara kedua Korea terus terlihat jelas. Baru-baru ini, Korea Utara menghancurkan beberapa jalur kereta api dan jalan lintas antar-Korea sebagai upaya membatalkan rencana penyatuan kedua negara. 

Tahun ini, Korea Utara bahkan meluncurkan ribuan balon berisi sampah, baterai bekas, dan kotoran hewan melintasi perbatasan, yang salah satunya mendarat di kompleks kepresidenan di Seoul.  

Namun, meskipun menjadi wilayah yang dijaga ketat, DMZ telah lama menarik wisatawan, baik lokal maupun internasional. Kini, dengan hadirnya Starbucks, Gimpo memanfaatkan daya tarik tersebut dengan menyediakan jalur bus baru yang mempermudah akses wisatawan menuju taman ekopark, setelah melalui pos pemeriksaan militer.  

“Dulu, daerah di sekitar perbatasan Korea Utara ini dianggap gelap dan menyeramkan, tapi  sekarang, tempat ini bisa menjadi destinasi wisata penting yang menunjukkan keamanan dan perdamaian dalam suasana yang muda, cerah, dan hangat.” kata Kim Byung-soo, wali kota Gimpo yang dikutip dari NBC News, Jumat (30/11).

Dari gerai Starbucks ini, pelanggan dapat menikmati pemandangan desa-desa di Korea Utara yang terletak di lereng Gunung Songaksan, serta kawasan pelestarian alam DMZ. Beberapa pelanggan merasa pengalaman ini menawarkan refleksi yang unik tentang hubungan kedua negara yang terpisah.  

"Menikmati secangkir kopi di sini, saya merasa seperti bisa melihat Korea Utara dengan sedikit rasa tenang dan damai," ungkap Lim Jong-chul, seorang veteran Perang Vietnam berusia 80 tahun.  

Ia menambahkan keberadaan kafe ini mengubah pandangannya tentang konsep keamanan. Sebelumnya, keamanan terasa tegang dan kaku, tapi sekarang, dengan adanya kafe ini, suasananya terasa lebih damai dan menenangkan.

Starbucks di Aegibong Peace Ecopark menghadirkan pengalaman ngopi yang berbeda dari biasanya. Dengan latar belakang sejarah dan ketegangan geopolitik yang mendalam, tempat ini menjadi simbol perdamaian yang ditawarkan dalam secangkir kopi. 

Khusus bagi Anda pecinta kopi, sejarah, atau hanya sekadar mencari pengalaman unik, gerai ini adalah destinasi yang patut dikunjungi. (NBC/Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat