Hidup Butuh Keseimbangan Lahir dan Batin

PELUKIS I Made Djirna melukiska bahwa hidup butuh keseimbangan lahir dan batin. Hal ini diungkapkan pelukis kelahiran Kedawatan, Ubud, Gianyar, Bali pada 1957 itu pada karyanya yang berjudul ‘Tidak Biasa’.
Karya itu dipamerkan dan disumbangkan dalam acara CHAIRITY Indonesia 2016 Arts & Design Against Cancer yang diselenggarakan di lantai 1 Plaza Indonesia mulai 1 April sampai 24 April 2016. Even ini memamerkan 50 seniman ternama dari Indonesia dan Singapura.
Judulnya begitu saja tercetus karena melihat kursi untuk Chairity ini tidaklah seperti biasanya, dimana kali ini kursi menjai media pembawa pesan dalam berkarya.
Kursi ini menceritakan bahwa seringkali sesuatu yang masuk ke tubuh kita tidak seperti biasanya. Tubuh kita bisa kaget, pikiran tidak tenang sehingga mengganggu siklus tubuh lalu kita menjadi sakit.
“Seperti kanker, siapa yang tahu tiba-tiba penderitanya menanggung penyakit itu. Tentu ada kekagetan di situ. Dalam kekagetan, orang bisa mengalami kepanikan lalu bisa jadi tidak berdaya menghadapinya. Saat itulah kita baru dibuat 'eling' atau sadar bahwa dalam hidup butuh keseimbangan lahir dan batin. Keseimbangan dibutuhkan dengan mencari kesenangan, kemuliaan, kebijaksanaan, sebagai penghias hidup yang tidak biasa ini,” ujarnya. (OL-1)
Terkini Lainnya
Mercu Buana Edukasi Siswa SMKN 1 Gegerbitung soal Bijak Bermedsos
Warga Sambut Baik Upaya Pembangunan 50 Kios UMKM di Bekasi
Pelaku Industri Apresiasi Kehadiran Alternatif Funding melalui Venture Debt
Kredit BRI Tembus Rp1.354 Triliun, 82% ke UMKM
Konsisten Melayani UMKM, BRI Cetak Laba Rp60,64 Triliun
Eksplorasi Desa Sejahtera Astra Yayasan Mitra Organik Boja Farm
Lalamove Gandeng Astra Otoparts Jaga Keselamatan Mitra Pengemudi
Cara Meningkatkan Peluang Menang Lomba Fotografi
AstraPay Catatkan Hasil Positif di GIIAS Surabaya dan Tangerang 2024
Hadapi Tiongkok, Astra Optimistis Kuasai Pasar Kendaraan Listrik Nasional
Uskup Maumere tidak Rampas Tanah Umatnya (Tanggapan Berita Miring dari UCA News)
Legasi Kepemimpinan Muhadjir Effendy, dari UMM untuk Bangsa
Wajib Belajar 1 Tahun Prasekolah: Mungkinkah?
Kebijakan Imperialisme Trump
Penyehatan Tanah untuk Peningkatan Produktivitas Pertanian
Trumpisme dalam Tafsiran Protagorian: Relativitas dalam Ekonomi Global
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap