Kenalkan Warisan Budaya NTT, FOKBI dan Kemenparekraf Luncurkan Senam Kreasi Ikan Nae di Pante
FEDERASI Olahraga Kreasi Budaya Indonesia (FOKBI) yang didukung Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) meluncurkan senam kreasi budaya Nusa Tenggara Timur "Ikan Nae Di Pante".
Peluncuran senam kreasi ini dilakukan untuk memperkenalkan warisan budaya NTT melalui platform olahraga.
Ketua Umum DPP FOKBI, Sapta Nirwandar menyatakan senam kreasi diiringi oleh lagu 'Ikan Nae di Pante'. Lagu ini menggambarkan tradisi menangkap ikan yang kaya akan kearifan lokal di NTT serta budaya maritim Indonesia. Sapta menjelaskan lagu tersebut tersebut kemudian dikreasikan menjadi senam kreasi budaya NTT yang menggabungkan antara budaya dan olahraga dengan tujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan fisik melalui olahraga yang berbasis budaya.
Baca juga : Festival One Be untuk Pelestarian Kampung di Nagekeo
"Senam ini menggabungkan gerakan-gerakan khas daerah NTT dengan elemen modern, diharapkan mampu memotivasi masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda, untuk lebih mengenal dan mencintai warisan budaya nasional," kata Sapta, di Jakarta, Sabtu (28/9).
Selain itu, Sapta berharap senam kreasi "Ikan Nae di Pante" akan mengikuti jejak Poco Poco yang populer dan dikenal luas di Indonesia. Dalam rangka memperluas dampak dari acara ini, FOKBI tidak hanya didukung oleh Kemenparekraf, Kemenpora, KORMI dan BPJS Kesehatan, tetapi juga bekerja sama dengan pengurus FOKBI di berbagai daerah melalui DPD (Dewan Pimpinan Daerah) dan DPC (Dewan Pimpinan Cabang). Kolaborasi ini memungkinkan partisipasi dari berbagai komunitas lokal untuk mempromosikan Senam Kreasi Budaya NTT "Ikan Nae Di Pante" di wilayah mereka masing-masing, sehingga senam ini dapat dikenal secara nasional hingga ke tingkat desa dan kota.
"Kita memperkenalkan kembali salah satu nilai budaya Indonesia kebetulan sekarang dari NTT yaitu sebuah lagu yang enak didengar. Ini kreasi budaya Indonesia yang dulu awalnya dikenal Poco Poco. Lita sudah promosikan Poco Poco dari mulai rekor MURI, hingga ke internasional. Sekarang kenapa enggak yang lain," katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggaraan Kegiatan Kemenparekraf, Vinsensius Jemaduang menambahkan senam kreasi budaya NTT ini sejalan dengan upaya mempromosikan sektor pariwisata maritim nasional dan mendukung kampanye pengembangan pariwisata berbasis budaya dan kelautan Indonesia. Ia mengatakan NTT memiliki potensi besar sebagai destinasi wisata budaya dan kelautan.
"Senam kebugaran ini tidak hanya di Indonesia, tetapi juga nanti ke luar negeri sebagai mana Pak Sapta 20 tahun lalu memperkenalkan Sasando ke seluruh dunia. Kami juga ingin Kemenparekraf membawa senam ini ke luar negeri dalam format yang festival atau promosi. Mudah-mudahan tahun depan Kemenparekraf bisa ikut terus melestarikan Ikan Nae di Pante ini," katanya. (M-4)
Terkini Lainnya
Aktivitas Gunung Iya di Ende Terus Meningkat, Masyarakat Diminta Waspada
Bertambah, Pengungsi Gunung Lewotobi Jadi 8.431 Orang
International Golo Mori Jazz 2024 Digelar NTT, Harga Tiket Mulai Rp800 Ribu
Cerita Warga Miskin Puluhan Tahun belum Tersentuh Dokter Ahli
Desa Tunabesi NTT Atasi Krisis Air dengan Energi Surya
Menguji Penetapan Tersangka Dugaan Korupsi Tom Lembong
Urgensi Peran Orangtua dalam Dunia Literasi
Komitmen Taiwan terhadap Aksi Iklim
Menemukan kembali Indonesia
Robohnya Mahkamah Kami
Jangan Sia-siakan Hak Demokrasi: Jadilah Pemilih Cerdas
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap