visitaaponce.com

Cine Concert Samsara Tampil hingga Minggu 15 Desember di Jakarta

Cine Concert Samsara Tampil hingga Minggu 15 Desember di Jakarta
Cine-Concert Samsara(MI/Fathurrozak)

CINE-Concert Samsara karya Garin Nugroho tampil selama tiga hari di Graha Bhakti Budaya (GBB) Taman Ismail Marzuki, Jakarta selama tiga hari dimulai pada Jumat, (13/12) hingga Minggu, (15/12). Sebelumnya, Samsara dalam format cine-concert telah tampil pertama kali di Esplanade, Singapura, berlanjut ke Bali dalam rangkaian Indonesia Bertutur, dan terakhir di Yogyakarta pada rangkaian festival film JAFF.

Cine-Concert Samsara di Jakarta akan menjadi penutup sebelum film tersebut akan melakukan tur internasional dimulai dari Perth, Australia pada Februari 2025. Produser Samsara, Gita Fara mengungkapkan, dalam menggelar Cine-Concert Samsara persiapan yang dilakukan juga layaknya melakukan pertunjukan konser. 

Beberapa di antaranya termasuk aspek teknis layar hingga gamelan. Gamelan yang digunakan sendiri merupakan gamelan yang digunakan ketika Cine-Concert Samsara di Yogyakarta, setelah pada latihan sebelumnya, gamelan yang ada di Jakarta tidak sesuai spesifikasi yang dibutuhkan.

“Cine-Concert Samsara di Jakarta sendiri menjadi pertama kalinya kami secara mandiri inisiasi. Di tiga pemutaran sebelumnya memang dalam rangka commisioning dengan program lain. Ini memang menjadi hal yang ingin kami coba untuk mendobrak dari medium film. Kalau di luar negeri, cine-concert itu kan sudah banyak franchise melakukannya, seperti Harry Potter atau Gladiator. Expanded cinema ini yang masih sedikit di Indnesia dan kami ingin mencoba yang berbeda,” kata produser Samsara Gita Fara saat konferensi pers seusai gladi bersih Cine-Concert Samsara, di Graha Bhakti Budaya, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat, (13/12).

Sutradara Samsara, Garin Nugroho mengatakan lewat film terbarunya ini meneruskan apa yang telah ia lakukan di Opera Jawa dan Setan Jawa. Di dua film itu, Garin juga memanfaatkan gamelan sebagai musik langsung serta film tanpa dialog. Lewat Samsara, Garin juga mencoba menerjemahkan penjelajahan sinema dengan filosofi nasi campur Bali.

“Saya selalu menyukai suspense dan surprise. Di film Samsara, saya gabungkan gamelan dan elektronik. Balerina dan penari klasik. Saya suka segala hal yang ketika dicampurkan itu menimbulkan ketegangan,” kata Garin Nugroho.

Scoring dan musik Samsara diaransemen oleh Wayan Sudirana dan Kasimyn (Gabber Modus Operandi). Keduanya menggabungkan musik live gamelan Bali dan musik elektronik.

Sementara para penari Bali yang turut tampil di film ini di antaranya adalah Gus Bang Sada, Siko Setyanto, Maestro tari I Ketut Arini, Cok Sawitri, Aryani Willems, koreografer Ida Ayu Wayan Arya Satyani, dan penari-penari dari Komunitas Bumi Bajra, Bali. Koreografi di film ini diciptakan oleh Dayu Ani dan Juliet Burnett, yang bermain sekaligus menjadi ko-koreografer. Butnett sendiri berangkat dari disiplin balet dan berbasis di Australia.

Harga tiket Cine-Concert Samsara dijual mulai dari Rp375 ribu untuk Cat 5, Cat 4 Rp550 ribu, Cat 3 Rp725 ribu, Cat 2 Rp1 juta dan Cat 1 Rp1,2 juta. (M-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat