Masuk Kawasan Aglomerasi, Cianjur Berharap Bisa Kebanjiran Wisatawan
KABUPATEN Cianjur, Jawa Barat, masuk sebagai kawasan aglomerasi pada Rancangan Undang-Undang (RUU) Daerah Khusus Jakarta (DKJ). Pemerintah daerah setempat pun menaruh harapan ada dampak positif melekatnya status
baru bagi Kabupaten Cianjur yang nanti masuk kawasan Jabodetabekjur, salah satunya pada sektor pariwisata.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Cianjur, Asep Suparman, menyambut baik bakal masuknya Kabupaten Cianjur ke dalam kawasan aglomerasi. Terutama pada sektor pariwisata yang diharapkan bisa kembali meningkat.
"Tentu, kami menyambut baik. Dengan masuknya sebagai kawasan aglomerasi, Kabupaten Cianjur tentu akan mendapat perhatian ekstra karena merupakan daerah penyangga. Kami berbicara pada sektor pariwisata, tentu bakal ada
dampak terhadap kunjungan wisatawan ke Cianjur," terang Asep, Jumat (29/3).
Baca juga : Cianjur Dikunjungi Lebih dari 1,6 Juta Wisatawan
Asep juga berharap jika nanti RUU DKJ disahkan menjadi UU, maka jalur Puncak II bisa kembali dilanjutkan pembangunannya. Asep menilai keberadaan jalur Puncak II merupakan keuntungan bagi Kabupaten Cianjur, terutama membuka akses bagi para wisatawan yang ingin berlibur.
"Selama ini banyak wisatawan yang tertahan akibat macet di jalur Puncak. Salah satu alternatif mengurangi kemacetan, tentu perlu dioptimalkan jalur Puncak II dengan melanjutkan kembali pembangunannya," tegas Asep.
Menghadapi libur dan cuti Idulfitri 1445 Hijriah, Asep menyebut para pengelola objek wisata tentu sudah mempersiapkan diri menyambut kunjungan wisata. Selama ini objek wisata yang selalu menjadi favorit wisatawan berada di kawasan utara Kabupaten Cianjur.
Baca juga : Festival Kopi Cianjur Upaya Membangkitkan Kejayaan Kopi Cianjur
"Kawasan utara itu meliputi Cipanas dan sekitarnya. Berbatasan langsung dengan Puncak di Kabupaten Bogor," terang dia.
Kabupaten Cianjur memiliki beragam potensi objek wisata tersebar di berbagai daerah. Disbudpar, kata Asep, pun terus berupaya agar kunjungan wisatawan tidak terpusat di satu destinasi wisata.
"Kami promosikan juga semua objek wisata melalui media sosial dan lainnya. Termasuk promosi dengan memasang spanduk maupun baligo di setiap perbatasan. Ini agar ke depan kunjungan wisatawan tak terpusat di satu titik, tapi menyebar," pungkasnya. (Z-6)
Terkini Lainnya
Ahli Waris Pemilik Lahan Gembok Pintu Masuk MAN 1 Cianjur
Cegah DBD, Desa di Kecamatan Cugenang Cianjur Siapkan Alat Fogging
1.436 Jemaah Calon Haji Cianjur Siap Berangkat ke Tanah Suci
Dana Desa di Cianjur Dialokasikan Serap Gabah Petani
Polres Cianjur Tangkap Terduga Pelaku Pembuat Jaringan Aplikasi Judi Online
Minim Kunjungan Wisatawan, Kampung Budaya Pandanwangi Cianjur akan Ditata
Keberlanjutan Mesin Ekonomi Jadi Tantangan Jakarta Pasca Ibu Kota
Polda Metro Jaya Antisipasi Kepadatan Mudik Lokal di Wilayah Aglomerasi
Minim Partisipasi Publik, Pengesahan RUU DKJ Bisa Dibatalkan MK
Ide Zaki untuk Pembangunan Jakarta sebagai Kawasan Aglomerasi
PKB Beri Catatan Khusus soal RUU Daerah Khusus Jakarta
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap