Digitalisasi Jadi Faktor Utama Transformasi Kesehatan
![Digitalisasi Jadi Faktor Utama Transformasi Kesehatan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/20e045fba19cdd9e0860dd955b887576.jpg)
KEMENTERIAN Kesehatan bertekad mewujudkan transformasi kesehatan yang menyeluruh. Salah satunya melalui transformasi digital di layanan kesehatan.
Karena itu, kolaborasi antara pemimpin serta penentu keputusan di rumah sakit dan laboratorium adalah kunci dalam menghadapi tantangan kesehatan yang kompleks.
Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kemenkes, Lucia Rizka Andalucia dalam acara Sysmex Indonesia CEO Forum 2024 di Raffles Hotel, Jakarta, Kamis (16/5).
Baca juga : HIMSS23 APAC Health Conference & Exhibition Wujudkan Sistem Kesehatan Inklusif
Menurut Rizka, digitalisasi kesehatan berpotensi menjadi faktor utama transformasi kesehatan. Digitalisasi, katanya, memberikan dukungan konektivitas antarpemangku kepentingan.
Tujuannya agar kondisi aktual sistem kesehatan menjadi semakin transparan, mengurangi asimetris informasi antara penyelenggara dengan masyarakat, dan mewujudkan sistem kesehatan yang lebih efektif dan efisien.
"Untuk itu, diperlukan kerja sama dari semua pemangku kepentingan untuk dapat menavigasi perkembangan ini ke arah sistem kesehatan yang lebih baik dan merata kepada masyarakat," katanya.
Baca juga : Pusat Krisis Kesehatan Respons Cepat Dampak Erupsi Gunung Ruang
Salah satu yang didorong Kemenkes adalah integrasi fasilitas kesehatan (faskes) dengan platform Satusehat. Satusehat adalah ekosistem pertukaran data kesehatan yang menghubungkan sistem informasi atau aplikasi dari seluruh anggota ekosistem digital kesehatan Indonesia termasuk fasyankes, regulator, penjamin, dan penyedia layanan digital.
Staf Ahli Teknologi Kesehatan Kemenkes Setiaji mencontohkan pentingnya Indonesia memiliki rekam medis elektronik.
"Cita-cita kita ingin agar data riwayat kesehatan kita sejak dari kandungan, dilahirkan, remaja, dewasa, sampai meninggal itu tercatat," katanya pada kesempatan yang sama.
Baca juga : Kemenkes Minta Masyarakat Waspada terhadap Penyakit Menular saat Mudik Lebaran
Ketika seluruh faskes sudah terintegrasi dengan platform tersebut, dokter, misalnya, sudah tahu profil pasien dari membaca riwayat seluruh faskes yang ada di Indonesia.
Karena itu dokter tidak perlu menanyakan pernyataan template seperti riwayat penyakit, konsumsi obat, dan sebagainya.
"Yang kita integrasikan bukan hanya data pada saat pasien berkunjung di rumah sakit secara fisik, tetapi yang melalui layanan online (telemedisin). Saat ini sudah ada 6 startup telemedisin yang lolos (verifikasi)," katanya.
Baca juga : Hipertensi Jadi Penyakit Paling Banyak di Pos Kesehatan Mudik
Setiaji mengatakan saat ini kurang lebih sudah ada 32.000 faskes yang terintegrasi dengan platform Satusehat.
"Tapi sayangnya baru kirim data 19.000. Kami akan menyurati bagi yang belum kirim data," ujarnya.
Saat ini kurang lebih ada 80 juta data pasien di sistem tersebut. Yang belum banyak terintegrasi, katanya, adalah dokter praktik mandiri, termasuk klinik privat.
"Tapi kalau rumah sakit tinggal 5% yang belum terintegrasi," jelasnya. (Ifa)
Terkini Lainnya
ASDP Tingkatkan Keamanan dan Kemudahan Layanan Penyeberangan
Target Digitalisasi UKM Tidak Tercapai, Menkop UKM Teten: Kita Kalah Saing
Digitalisasi Sektor Energi dan Sumber Daya Mineral Harus Dipercepat
Keterbatasan Infrastruktur Dinilai Jadi Tantangan Pengembangan Transaksi QRIS
BPJS Ketenagakerjaan dan SRC Dukung UMKM melalui Pesta Rakyat UMKM Indonesia
Ikatan Notaris Indonesia Beberkan Pentingnya Implementasi Cyber Notary
Kematian Pertama karena Virus Oropouche, Berikut Fakta terkait Hal Ini
Jaga Kesehatan Anak dengan Memastikan Kebersihan Sayur, Buah, dan Alat Makan
PET-CT dan Radiofarmaka dalam Deteksi Kanker
Komitmen Kembangkan Model Kesehatan Preventif dengan Evaluasi dan Pengendalian Metabolisme Glukosa Noninvasive
4 Manfaat Madu dan Kunyit bagi Kesehatan
Tak Hanya Sehat, Madu dan Kunyit Bisa Bikin Lambung Nyaman
Pezeshkian dan Babak Baru Politik Iran
Hamzah Haz Politisi Santun yang Teguh Pendirian
Wantimpres jadi DPA: Sesat Pikir Sistem Ketatanegaraan
Memahami Perlinsos, Bansos, dan Jamsos
Menyempitnya Ruang Fiskal APBN Periode Transisi Pemerintahan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap