Revitalisasi Kebun Kopi Cikoneng, Petani Terima 40 Ton Pupuk
![Revitalisasi Kebun Kopi Cikoneng, Petani Terima 40 Ton Pupuk](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/37ff2605566d7af8fd8b60fafdc49510.jpeg)
SUDAH hampir enam tahun membudidayakan kopi, para petani di Tugu Utara, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, merasa belum juga berproduksi optimal. Tidak hanya membutuhkan sarana pendukung perkebunan, petani juga merasa membutuhkan pengetahuan lebih dalam soal pemeliharaan dan pengolahan pascapanen. Hal tersebut diungkapkan perwakilan petani kopi di acara peluncuran program revitalisasi kebun kopi Cikoneng di desa Tugu Utara, Cisarua, Bogor, Jawa Barat, Senin, (10/6/2024).
Maman Ketua Kelompok Tani Cikoneng Lestari mengungkapkan jika kebun kopinya pun kurang menghasilkan. “Kemarin di tahun 2023 memang masih sedikit juga hasilnya, 3 kuintal per hektarnya,” kata pria yang menanam kopi sejak 2018. Ketika itu ia mendapat bantuan bibit dari Gubernur Jawa Barat sebanyak 500 bibit kopi. Ia berharap ke-50 anggota kelompok taninya dapat meningkatkan produktivitas dengan adanya program revitalisasi itu.
Baca juga : Kolaborasi dan Regenerasi Petani Kopi
Dalam program program Bakti BCA yang dibuat Bank BCA dengan kerja sama Yayasan Kopi Nasional itu petani dari Kelompok Tani Cikoneng Lestari dan Kelompok Tani Lestari Maju Bersama mendapat pendampingan selama setahun. Selain pendampingan, petani juga mendapat bantuan 40 ton pupuk padat, 120 liter pupuk cair tanah, 1.440 liter pupuk cair daun, 20 gunting pangkas, dua alat potong rumput, dan dua alat penyemprot.
“Program ini tidak serta merta dilakukan tanpa kajian yang mendalam. Bersama para ekspert dan para pihak yang ada di ekosistem kopi, kami mendukung revitalisasi kebun kopi Cikoneng seluas 10 hektar. Kami berupaya untuk mendukung peningkatan produktivitas, dan program dukungan yang kami berikan akan berjalan bertahap,” kata EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn dalam acara.
Penyuluh Pertanian Ahli Muda Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Bogor Reza Septian menambahkan, pihaknya juga akan turut mendampingi dalam program tersebut. Setidaknya, dalam proyeksi yang telah dibuat, akan ada peningkatan dua kali lipat.“Dari produksi yang 3 kuintal per hektar, nantinya akan menjadi 6 kuintal per hektarnya, atau naik dua kali lipat,” katanya.
Kebanyakan petani di sana belajar menanam kopi secara otodidak. Profesi petani kopi itu dijalankan sembari tetap menjalani pekerjaan utama di perkebunan teh Ciliwung. Kebun kopi mereka berada di dalam area kebun teh seluas 10 hektar milik Perhutani. (M-1)
Terkini Lainnya
Kolaborasi dan Regenerasi Petani Kopi
Pezeshkian dan Babak Baru Politik Iran
Hamzah Haz Politisi Santun yang Teguh Pendirian
Wantimpres jadi DPA: Sesat Pikir Sistem Ketatanegaraan
Memahami Perlinsos, Bansos, dan Jamsos
Menyempitnya Ruang Fiskal APBN Periode Transisi Pemerintahan
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap