visitaaponce.com

Lebaran Menuju Bersih Sampah 2025

TANPA dikomando, 193,6 juta orang atau 71,7% dari jumlah penduduk Indonesia mudik saat Lebaran 2024. Mereka pulang ke kampung halaman dengan cara masing-masing. Ada yang lewat udara, laut, maupun darat.

Mudik tentu saja membawa kebahagian, tetapi pada sisi lain menghadirkan persoalan. Bukan cuma persoalan kemacetan di jalan raya dan cuaca tidak menentu, melainkan juga masalah sampah.

Sampah yang dihasilkan selama periode mudik kali ini, menurut perkiraan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bisa mencapai 58.000 ton. Potensi jumlah sampah itu dihitung untuk jangka waktu dua minggu dari arus mudik hingga arus balik.

Meski demikian, sampah yang dihasilkan selama Mudik 2024 masih lebih kecil ketimbang perkiraan volume sampah selama Pemilu 2024. Pesta demokrasi itu menghasilkan sampah paling sedikit mencapai 784 ribu meter kubik atau setara 392 ribu ton.

Persoalan sampah sangat serius karena bangsa ini sudah berkomitmen untuk mewujudkan Indonesia Bersih Sampah 2025. Tinggal setahun dari sekarang. Target Indonesia Bersih Sampah 2025 melalui pengurangan sampah sebesar 30% dan penanganan sampah sebesar 70%.

Indonesia Bersih Sampah 2025 sudah dicanangkan sejak 2017. Pada 23 Oktober 2017 Presiden Joko Widodo meneken Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun 2017 tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga. Sudah tujuh tahun perpres itu berjalan dan mestinya lebih gencar lagi dipromosikan menjelang tenggat 2025.

Pengelolaan sampah bukanlah masalah besar jika setiap orang mengubah mindset dalam mengelola sampah. Timbulan sampah mesti diselesaikan dari sumbernya yakni rumah tangga dengan melakukan pemilahan sampah. Sampah yang terpilah lebih mudah dikelola sehingga ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomi.

Sampah mudik 2024 juga bukanlah masalah besar andai semua pemangku kepentingan ikut cawe-cawe. Tentu saja cawe-cawe menumbuhkan inisiatif yang meningkatkan kesadaran untuk tidak membuang sampah sembarangan serta mengajak masyarakat untuk bertindak agar mampu mencapai tingkat partisipasi yang tinggi.

Elok nian bila pesan tidak membuang sampah sembarangan terus digaungkan pemerintah daerah sejak pemudik berangkat dari tempat asal mereka hingga kembali. Pesan serupa bisa juga disampaikan para tokoh agama dalam kegiatan keagamaan.

Pemerintah daerah di Pulau Jawa perlu mengambil peran yang lebih signifikan. Berdasarkan hasil survei Kementerian Perhubungan pada Lebaran 2024, mayoritas pemudik berasal dari Jawa Timur, yakni sebanyak 31,3 juta orang (16,2%), diikuti Jabodetabek sebanyak 28,43 juta orang (14,7%) dan Jawa Tengah sebanyak 26,11 juta orang (13,5%).

Adapun daerah tujuan pemudik tahun ini paling banyak menuju Jawa Tengah, yakni sebanyak 61,6 juta orang (31,8%), lalu ke Jawa Timur sebanyak 37,6 juta orang (19,4%) dan ke Jawa Barat sebanyak 32,1 juta orang (16,6%).

Pemda bisa mengantisipasi persiapan pengelolaan sampah mudik 2024 berdasarkan jenis sampah yang dihasilkan. Biasanya, jenis yang paling dominan ialah sampah makanan dan sampah plastik. Produk air minuman dalam kemasan biasanya mendominasi jenis sampah plastik pada saat mudik.

Pengelolaan sampah pada umumnya, juga sampah mudik 2024, tidaklah tepat semata menjadi tanggung jawab pemerintah, pemda, dan pemudik alias masyarakat konsumen. Tanggung jawab utama ada pada produsen, terutama produsen air minum dalam kemasan.

Tanggung jawab produsen sempat disorot Sonny Keraf, Menteri Lingkungan Hidup 1999-2001, dalam sebuah artikelnya. ‘Ada salah kaprah umum, seakan sampah adalah tanggung jawab dan urusan konsumen, masyarakat, dan pemerintah. Ini cara pikir keliru yang lebih menonjolkan pendekatan the end of pipe treatment: urusan sampah dan limbah adalah urusan di ujung pipa rantai produksi, rantai pasok, dan rantai konsumsi’, tulisnya.

Padahal, menurut Sonny Keraf, seharusnya tanggung jawab penanganan dan pengelolaan sampah dimulai dari hulu produksi oleh produsen, yang dalam model ekonomi sirkular dikenal sebagai extended producer responsibility.

Kiranya produsen air minuman dalam kemasan memperlihatkan secara nyata tanggung jawab atas sampah plastik selama mudik 2024. Terus terang, tanggung jawab itu yang kurang tampak selama mudik dari tahun ke tahun.

Perlu tindakan nyata, utamanya selama mudik 2024, untuk menjadikan bumi, rumah kita, makin terlihat bukan sebagai tempat pembuangan sampah yang besar. Hanya itu cara menjadikan Indonesia Bersih Sampah 2025 bukan slogan omong kosong.



Terkini Lainnya

Tautan Sahabat