Dua KEK Baru di Batam Tinggal Tunggu PP
![Dua KEK Baru di Batam Tinggal Tunggu PP](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/07/6a8fa9849285cfaacb8b3356d0cd2769.jpg)
KETUA Dewan Nasional Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Airlangga Hartarto menyetujui pembentukan dua KEK baru, yakni Nongsa Digital Park (NDP) dan MRO Batam Aero Technic (BAT) yang berlokasi di Batam, Kepulauan Riau. Pihaknya akan segera merekomendasikan itu ke Presiden untuk menetapkan kedua KEK itu melalui peraturan pemerintah.
"Nongsa Digital Park dan MRO Batam Aero Technic kita setujui untuk ditetapkan sebagai KEK karena telah memenuhi syarat. Setelah KEK ditetapkan, akan diberikan waktu paling lama tiga tahun sampai KEK siap beroperasi dan dilakukan evaluasi pembangunan setiap tahunnya," kata Airlangga dalam siaran persnya, kemarin.
Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto menjelaskan, KEK Nongsa Digital Park memiliki luas lahan 166,45 hektare dengan total investasi Rp16 triliun. Rinciannya, investasi pembangunan kawasan Rp1.092 triliun dan investasi tenant Rp14.908 triliun. Total tenaga kerja yang akan terserap diharapkan mencapai 16.500 orang.
Pengusul dari KEK Nongsa Digital Park ialah PT Taman Resor Internet (PT Tamarin), salah satu anak perusahaan dari grup PT Citra Agramasinti Nusantara yang bergerak di bidang pariwisata, industri kreatif, IT, dan kawasan industri.
Di kawasan tersebut juga sudah ada investor yang masuk, seperti PT Kinema untuk IT Apple Academy dan calon investor data center PT Nexus, D-Town Commercial Center.
Kemudian KEK MRO Batam Aero Technic memiliki luas lahan 30 hektare dengan kegiat an utama industri maintenan ce, repair, dan overhaul (MRO). Nilai investasinya ditaksir men capai Rp6,2 triliun sampai dengan 2030. KEK itu diproyeksikan dapat menyerap tenaga kerja hingga 9.976 orang pada 2030.
Pengusulnya ialah PT Batam Teknik yang beroperasi sejak 2014 di Bandar Udara Internasio nal Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, sebuah perusahaan penyedia jasa perawatan dan perbaikan pesawat.
Kehadiran KEK itu diharapkan dapat menghemat devisa 65% hingga 70% dari kebutuhan MRO maskapai penerbangan nasional senilai Rp26 triliun per tahun yang selama ini mengalir ke luar negeri. (Mir/E-2)
Terkini Lainnya
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap