visitaaponce.com

Sebanyak 15 Ton Kerapu di Ekspor ke Hongkong

Sebanyak 15 Ton Kerapu di Ekspor ke Hongkong
Pekerja menata ikan kerapu macan hitam kualitas ekspor ke dalam kotak penyimpanan di Lhokseumawe, Aceh, Kamis (14/5).(ANTARA)

PENGUSAHA budidaya ikan kerapu di Belitung mengekspor 15 ton ikan kerapu ke Hongkong dengan nilai ekspor mencapai US$90.000. Ekspor dilakukan oleh CV. Sinar Mandiri dan merupakan aktivitas ekspor kerapu pertama kali di Kabupaten Belitung sejak pandemi covid-19.

"Ini ekspor perdana di tengah pandemi covid-19 dan memang selama ini untuk ekspor berhenti sementara karena korona. Nah ini mulai lagi," ungkap Bupati Belitung, Sahani Saleh, melalui keterangan resmi, Selasa (14/7).

Sahani menyebutkan bahwa ekspor ikan kerapu ini merupakan salah satu cara untuk menumbuhkan kembali perekonomian masyarakat Belitung saat pandemi covid-19. Ia juga memastikan usaha budidaya kerapu akan menjadi program prioritas ke depan dan akan terus dikembangkan, mengingat potensi budidaya laut di Belitung sangat luar biasa.

"Karena budidaya perikanan ini juga multiplayer effect dan ini berdampak kepada nelayan kecil. Seperti pakan (makanan) ikan kerapu, itu dari nelayan kecil dan itu bukan sedikit, banyak sekali untuk satu hari. Oleh karenanya, saya kira nanti Pemda akan menjadikan budidaya perikanan ini sebagai program prioritas daerah dan diharapkan mampu menopang perekonomian," ujarnya.

Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan akan terus menggenjot devisa ekspor dari produksi ikan kerapu. Hal ini dilakukan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi selama masa pandemi covid-19.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Slamet Soebjakto, mengatakan bahwa pihaknya terus berupaya menggenjot ekspor untuk komoditas unggulan budidaya, termasuk kerapu. Ia menilai, kerapu berpotensi menjadi salah satu unggulan dalam meraup devisa ekspor.

"Pertumbuhan ekonomi kita saat ini sedang tertekan sangat dalam akibat pandemi covid-19, oleh karenanya salah satu upaya yang harus dilakukan yakni dengan menggenjot nilai ekspor. Sebagai sektor strategis berbasis pangan tentu akuakultur harus mampu berkontribusi lebih besar dalan mendorong pertumbuhan ekonomi. KKP terus berupaya melakukan pengembangan budidaya di kawasan kawasan potensial guna menggenjot produksi", ungkap Slamet.

Slamet juga memastikan bahwa saat ini market demand untuk kerapu di negara tujuan ekspor kembali terbuka dan menunjukkan tren yang mulai meningkat. (E-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat