visitaaponce.com

Peralihan Blok Rokan ke Pertamina Diyakini Berjalan Lancar

Peralihan Blok Rokan ke Pertamina Diyakini Berjalan Lancar
Ilustrasi - Petugas memeriksa jaringan pipa kilang minyak Pertamina.(Antara/HO-Pertamina )

PEMERINTAH bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI akan mengawal proses peralihan Blok Rokan dari PT Chevron Pasific Indonesia (CPI) kepada PT Pertamina (Persero).

Wakil Ketua Komisi VII DPR Alex Noerdin yang memimpin Panitia Kerja Migas antara Pemerintah dan DPR menegaskan proses alih kelola diyakini berjalan tanpa hambatan.

Baca juga: Bersama Anies, BPJAMSOSTEK Serahkan Santunan Kecelakaan Kerja

"Insyaallah pengalihan pengelolaan Blok Rokan akan berjalan lancar dan yang paling penting memberikan manfaat yang besar untuk masyarakat Riau dan republik ini," ujar Alex dalam keterangan pers Kementerian ESDM, Jumat (12/3).

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi ESDM Tutuka Ariadji mengungkapkan dukungannya terhadap proses alih kelola yang difasilitasi oleh Satuan Kerja Khusus Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) sesuai sesuai dengan aturan yang berlaku.

"Saya mengharapkan agar produksi Blok Rokan dapat terjaga, bahkan ditingkatkan. Saat ini telah dilakukan identifikasi potensi-potensi lain di Blok Rokan yang belum dikembangkan PT CPI dan menjadi harapan peningkatan produksi migas di masa depan," ucapnya.

Gubernur Riau Syamsuar mendorong agar produksi migas dari Blok Rokan dapat dimaksimalkan lantaran pendapatan daerah ini dikatakan bergantung pada bagi hasil migas tersebut.

"Kalau misalnya bagi hasil migas seadanya, kami kesulitan. Sementara di sisi lain, pembangunan infrastruktur migas seperti jalan raya yang menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi, belum dapat diselesaikan," jelasnya.

Syamsuar juga menekankan pada PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) agar melakukan keterbukaan informasi atas kebutuhan tenaga kerja Pertamina. Ditegaskan pula bahwa Pemda Riau akan siap membantu memfasilitasi perizinan dalam masa transisi alih kelola ini.

Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffe Suardin menjelaskan, untuk menahan laju penurunan produksi migas di Blok Rokan, dilakukan investasi pemboran yang sudah dilaksanakan sejak Januari 2021. Komitmen kerja pasti Blok Rokan tahun 2021-2026 sebesar US$500 juta terdiri dari program eksplorasi sebesar US$142,3 juta dan program eksploitasi (EOR) sebesar US$357,7 juta.

Pihaknya menerangkan, progres alih kelola Blok Rokan saat ini yang terkait migrasi data teknis dan operasional telah mencapai 80%. Sedangkan untuk chemical EOR telah mencapai 50%, di mana CPI dan PHR terus bekerja sama dalam percepatan data transfer, model conversion, me-resolve issue surfactant dan reinstatement SFT-2 facility.

Untuk manajemen kontrak, progresnya mencapai 60% di mana 236 dari total 393 kontrak eksisting telah selesai di-mirroring. Pengadaan rig dan material 115 sumur mencapai 100%, sedangkan 77 sumur mencapai 10%. Terkait ketenagakerjaan, telah rampung 70% di mana telah tercapai kesepakatan transfer karyawan antara PT CPI dan PHR.

Disebutkan bahwa Blok Rokan merupakan blok minyak terbesar di Indonesia dengan luas 6.220 kilometer persegi yang terletak di 5 Kabupaten di Riau, yaitu Bengkalis, Siak, Kampar, Rokan Hulu dan Rokan Hilir. Blok ini memiliki 96 lapangan, di mana tiga lapangan berpotensi menghasilkan minyak sangat baik yaitu Duri, Minas dan Bekasap.

Head of Agreement (HoA) Transisi Wilayah Kerja Rokan ditandatangani oleh SKK Migas dengan CPI pada 28 September 2020. Perjanjian memungkinkan CPI untuk melakukan kegiatan pengeboran di Blok Rokan sebelum berakhirnya masa kontrak.

Penandatanganan HoA ini disebut merupakan milestone dalam rangka mendukung upaya-upaya untuk menjaga kelangsungan produksi migas dalam jangka panjang. (OL-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat