visitaaponce.com

Beradaptasi dan Inovasi Jadi Kunci KAI

Beradaptasi dan Inovasi Jadi Kunci KAI
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono ddidampingi Dirut KAI Didiek Hartantyo, memberikan semboyan 40 untuk memberangkatka(MI)

PANDEMI menuntut semua bidang industri beradaptasi. Bagi PT Kereta Api Indonesia (KAI), adaptasi, inovasi, dan kolaborasi jadi kunci penting agar tetap bertumbuh di dalam situasi krisis seperti saat ini.

Di luar bisnis angkutan penumpang, KAI meyakini bisnis angkutan barang adalah salah satu kunci menjaga performa bisnis selama
pandemi covid-19. Berbagai upaya dilakukan KAI untuk meningkatkan volume dan layanan angkutan barang di masa pandemi.

Batubara misalnya jadi satu dari banyak komoditas yang menjadi andalan KAI untuk menopang perseroan. Beberapa komoditas lainnya
yang juga berkontribusi besar pada perseroan yakni, semen, kontainer, dan paket.

Mengakhiri semester I 2021, kinerja angkutan barang KAI terus memiliki tren positif. Pada Semester I 2021 KAI melayani angkutan barang sebanyak 23,2 juta ton, naik 5% dibandingkan dengan semester I 2020 yakni KAI mengangkut 21,9 juta ton barang.

Angkutan barang kini sangat memiliki peluang besar saat orang sulit keluar beraktivitas, sedangkan pengiriman barang harus tetap tersedia. KAI terus bekerja keras dalam meningkatkan performa angkutan barang. Kenaikan volume barang yang KAI layani ini sangat penting untuk tetap survive di tengah kondisi pandemi covid-19.

Upaya KAI selanjutnya yakni mendorong optimalisasi komersialisasi non angkutan sehingga ada pendapatan ekstra yang diraup untuk
penyelamatan perusahaan sebagai kompensasi penurunan angkutan penumpang.

Setidaknya sudah ada 26,54 juta m2 aset yang dioptimalisasi dengan menggandeng pihak lain. Upaya KAI guna bertumbuh dengan mengoptimalkan aset-asetnya terbukti dengan meningkatnya persentase kontribusi aset atas pendapatan KAI. Jika pada 2020 kontribusi pendayagunaan aset bagi pendapatan adalah 8%, dan pada semester I 2021 ini sudah mencapai 7%.

Terus bertumbuh juga dibuktikan KAI dengan tetap berjalannya pekerjaan untuk proyek strategis nasional yang diamanahkan pemerintah kepada KAI. Pada proyek LRT Jabodebek misalnya, per 30 Juli 2021 progres pekerjaan mencapai 73,31%. 

Adapun untuk proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung progres fisiknya sudah mencapai 77,45%. Kondisi pandemi memang sedikit banyak
memengaruhi capaian target penyelesaian pekerjaan, tetapi KAI berupaya maksimal dengan intens berkoordinasi dengan para stakeholders.

Pemantauan dan pengawasan terus dilakukan, serta proses pengujian pun didorong agar dipercepat. KAI membentuk project management officer (PMO) yang memantau dan menjamin kelancaran proyek secara keseluruhan. KAI bertekad menjalankan amanah penugasan agar makin banyak masyarakat yang dapat merasakan layanan transportasi massal berbasis rel yang nyaman dan maju.

“Gencarnya pengembangan transportasi berbasis rel yang dikerjakan KAI ini memiliki tujuan menghadirkan moda transportasi yang terintegrasi dan memudahkan masyarakat dalam mobilitas. Kemajuan ini diharapkan tidak hanya menambah volume angkut semata, tapi
juga memberi manfaat nyata bagi masyarakat sera berimbas bagi kemajuan bangsa,” terang Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo, Jumat (13/8). (RO/S3-25)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat