visitaaponce.com

Presiden UEA Kunjungi Prancis Agendakan Perjanjian Energi dan Transportasi

Presiden UEA Kunjungi Prancis Agendakan Perjanjian Energi dan Transportasi
Presiden Prancis Emmanuel Macron menyambut Presiden UEA Mohamed bin Zayed Al Nahyan untuk makan siang kerja di Istana Elysee, di Paris.(AFP/Ludovic Marin.)

PRESIDEN Uni Emirat Arab (UEA) Sheikh Mohamed bin Zayed Al-Nahyan mendarat di Paris, Prancis, pada Minggu (17/7). Ini merupakan kunjungan kenegaraan pertamanya ke luar negeri. Agendanya ialah kesepakatan energi dan transportasi.

Dia akan bertemu dengan timpalannya dari Prancis Emmanuel Macron pada Senin (18/7) di Istana Elysee. Kunjungan Presiden UEA dilakukan setelah kunjungan Joe Biden ke Timur Tengah pertama sebagai presiden, termasuk Arab Saudi, pada saat kekuatan Barat tetap putus asa untuk Riyadh dan UEA dalam meningkatkan produksi minyak untuk menjinakkan kenaikan harga energi yang berasal dari invasi Rusia ke Ukraina. 

Aspek utama dari perjalanan itu kemungkinan yaitu pembukaan, "Jaminan yang diberikan oleh UEA atas jumlah pasokan hidrokarbon ke Prancis," kata seorang penasihat presiden di Elysee kepada AFP, merujuk pada pasokan diesel. Didominasi oleh hidrokarbon, ekspor UEA ke Prancis pada 2019 mencapai 1,5 miliar euro. Sebagian besar merupakan produk minyak sulingan. Emirates saat ini tidak memasok solar ke negara itu.

Prancis sedang mencari, "Untuk mendiversifikasi sumber pasokannya dalam konteks konflik di Ukraina," tambah sumber Elysee. Nota kesepahaman dan kontrak juga diharapkan dapat ditandatangani di sektor transportasi dan pengolahan limbah selama kunjungan tiga hari tersebut.

Hubungan antara kedua negara berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. UEA merupakan rumah bagi satu-satunya cabang asing museum Louvre. Pada Desember mereka menandatangani kontrak senilai 14 miliar euro untuk 80 pesawat tempur Rafale.

UEA menjadi rumah bagi komunitas ekspatriat Prancis dan Francophone terbesar di kawasan Teluk. Penguasa de facto UEA selama bertahun-tahun, Sheikh Mohamed, juga dikenal sebagai MBZ, menjabat pada Mei setelah kematian saudara tirinya, Sheikh Khalifa yang sakit-sakitan.

Kunjungan ke Prancis, "Tentu saja memiliki dimensi yang sangat simbolis dan menggambarkan hubungan pribadi yang baik antara Macron dan MBZ," kata Anne Gadel, anggota Observatorium Timur Tengah Afrika Utara di Fondation Jean Jaures di Paris. "Perjalanan ini akan ditandai dengan masalah energi dalam konteks negara-negara Eropa khawatir tentang inflasi yang meningkat didorong oleh harga energi yang tinggi," tambahnya.

Baca juga: Maskapai Israel Ajukan Izin Terbang lewat Udara Saudi ke India

Baik kekuatan Eropa dan AS telah berusaha menekan negara-negara Teluk untuk meningkatkan produksi minyak. Dalam memilih Prancis daripada AS sebagai tujuan luar negeri pertamanya sebagai presiden, Sheikh Mohamed dari UEA dapat mengirimkan, "Sinyal ke AS yang berarti kami tidak terburu-buru untuk menanggapi tuntutan AS dengan segala cara," kata Gadel.

UEA telah menjadi mitra strategis Washington selama beberapa dekade, tetapi dalam beberapa bulan terakhir menegaskan kemerdekaannya dengan abstain dari pemungutan suara Dewan Keamanan PBB pada Februari atas rancangan resolusi AS-Albania yang mengutuk invasi Rusia ke Ukraina. Pada Sabtu, Biden mengundang rekannya dari Uni Emirat Arab untuk mengunjungi Amerika Serikat.

Hubungan antara AS dan Arab Saudi, sekutu UEA, telah diuji dalam beberapa tahun terakhir, setelah Biden berjanji dalam kampanye pemilihan 2020 yang sukses untuk menjadikan kerajaan itu paria atas catatan hak asasi manusianya. Perjalanannya tidak mendorong Riyadh dalam komitmen baru pada pasokan minyak. (AFP/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat