visitaaponce.com

Lele Laila Jelaskan Kenapa Bantal Guling dan Pocong Ada di Film Possession Kerasukan

Lele Laila Jelaskan Kenapa Bantal Guling dan Pocong Ada di Film Possession Kerasukan
Film Possession Kerasukan(Ilustrasi)

FILM Possession: Kerasukan yang diproduksi oleh Falcon Black dan disutradarai Razka Robby Ertanto akan tayang di bioskop mulai 8 Mei 2024. Film tersebut merupakan adaptasi dari film Prancis berjudul Possession karya Andrzej Zulawski.

Film Possession Kerasukan dibintangi oleh Darius Sinathrya, Carissa Perusset, Sara Fajira, dan Arswendi Bening Swara. Dalam adaptasi ini, Falcon Black dan Robby bekerja sama dengan penulis skenario Lele Laila, yang terkenal dengan skenario film-film horornya.

Di film Possession Kerasukan, sosok pocong pun dimunculkan dalam film. Pocong di film ini bertransformasi dari bantal guling yang ada di kamar pasangan suami-istri Faris (Darius) dan Ratna (Carissa). Robby menjelaskan, pocong dihadirkan karena dalam film ini ingin menampilkan sesuatu yang dekat dengan konteks keIndonesiaan. Sementara itu, penulis skenario Lele Laila menambahkan, sosok pocong yang ada di film Possession Kerasukan diumpamakan seperti guling yang ada di kehidupan manusia.

Baca juga : Film Possession: Kerasukan akan Tayang di Bioskop Mulai 8 Mei

“Yang lebih nyeremin di film Possession Kerasukan adalah laki-lakinya ketimbang pocongnya. Kenapa kami tidak tampilkan bentuk setan lain yang menggoda manusia, sebenarnya ada semiotika bantal guling itu setiap hari ada di tengah-tengah antara laki-laki dan perempuan. Dan sepertinya belum ada yang yang mengumpamakan pocong dengan guling di film,” kata Lele Laila saat konferensi pers seusai pemutaran film Possession Kerasukan di XXI Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, Jumat, (3/5/2024).

Menurut Lele, setelah berdiskusi dengan produser Frederica dan sutradara Robby Ertanto, pocong yang diasosikan dengan bantal guling karena film Possession Kerasukan enggan terjebak dengan film horor yang diasosiasikan dengan penampakan hantu penggoda manusia dan ritual di belakangnya. 

“Kami ingin sesuatu yang dekat dan selalu digunakan sama orang Indonesia. Setelah melakukan riset, bantal guling selalu dipakai hampir semua orang saat tidur. Guling bisa diidentikkan dengan pocong. Jadi ketika me-remake film Prancis ini ke Indonesia, kami mencoba memahami agar secara konteksnya juga memiliki kelokalan,” tambah Robby Ertanto.

“Di film ini banyak simbol-simbol yang kami pengen bicara tentang nafsu manusia sendiri. Terkadang manusia takut sama setan tapi manusia juga seperti setan kelakuannya terkadang. Kami coba tafsirkan nafsu mereka seperti simbol, itu tidak mutlak setan, hanya sebagai simbol,” lanjut Robby. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat