visitaaponce.com

Remaja Masjid Jadi Garda Terdepan Pembangunan Bangsa

Remaja Masjid Jadi Garda Terdepan Pembangunan Bangsa
(Ist)

MASJID di Indonesia dalam era moderen saat ini berperan sebagai inkubator untuk melahirkan remaja masjid yang akan memakmurkan dan dimakmurkan masjid.

"Pemuda dan remaja masjid menjadi garda terdepan membentengi bangsa ini dengan berbagai kegiatan positif. Mengembangkan masjid sebagai pusat agama, pendidikan, ekonomi, dan budaya," ujar Wakil Ketua Umum DMI, H Syafruddin, saat membuka Silaturahim Nasional Pemuda Remaja Masjid Indonesia, di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, Jumat (25/1).

Sebab, lanjut Syafruddin, pemuda muslim memiliki potensi besar yang harus dikembangkan dalam berbagai bidang sehingga manfaatnya dapat dirasakan langsung oleh seluruh umat. Pemuda remaja masjid diharapkan dapat meningkatkan inisiatif, kreativitas, inovasi, dan daya saing yang berlandaskan semangat uhkuwah Islamiyah.

"Remaja masjid adalah generasi cerdas yang berkontribusi positif demi kemajuan bangsa untuk memakmurkan dan dimakmurkan masjid dengan memanfaatkan teknologi," kata Syafruddin yang juga menjabat Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Oleh karena itu, pemuda remaja masjid harus melakukan konsolidasi untuk menyatukan visi dan misi melalui Silatnas Pemuda Remaja Masjid Indonesia.

"Menguatkan ukhuwah Islamiyah untuk membangun peradaban Islam yang rahmatan lil alamin. Konsolidasi keumatan perlu diperkuat untuk melahirkan kembali kekuatan peradaban Islam semasa Rasulullah dimulai dari masjid," tutur mantan Wakapolri ini.

DMI merupakan wadah yang sangat mendukung organisasi kepemudaan remaja masjid. Generasi pecinta masjid, pemulia rumah Allah yang merupakan generasi qurani yang secara ikhlas dengan semangat ibadah dan menjadi pelopor transformasi kemajuan peradaban Islam.

DMI di bawah kepemimpinan Ketua Umum Jusuf Kalla hadir sebagai penata dan pengelola masjid sebagai rumah ibadah dan berperan muamalah dalam arti luas di bumi Nusantara.

"Masjid adalah simbol penjaga peradaban Islam yang memberi harapan kepada semua umat untuk bergantung hanya pada Allah," tegasnya.

Jika dicermati banyak negara di belahan dunia termasuk negara Islam yang runtuh pemerintahannya karena konflik antarsesama anak bangsa. Menjadikan perbedaan sebagai sumber kekuatan bukan sebagai sumber keruntuhan suatu bangsa.

"Indonesia satu-satunya negara yang berhasil meleburkan pilar nasionalisme dan agama menjadi fondasi yang kokoh menopang negara," ungkapnya.

Pemuda dan remaja masjid akan menghadapi berbagai tantangan di era digitalisasi dan virtualisasi serta revolusi industri 4.0 yang sedang terjadi saat ini. Harapannya, kata Syafruddin, pemuda dan remaja masjid dapat memanfaatkan media digital untuk mencegah hoaks, provokasi, dan agitasi.

"Perhatian kami curahkan sebagai wujud kepedulian terhadap perkembangan pemuda remaja masjid sebagai penerus estafet kepemimpinan bangsa ini di masa yang akan datang," jelasnya.

Pada kesempatan itu, ia secara khusus memberikan apresiasi dan selamat kepada seluruh pemuda dan remaja masjid Indonesia atas terselenggaranya Silatnas Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia.

Hadir dalam pembukaan Silatnas Pemuda dan Remaja Masjid Indonesia, Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar, Komarudin Hidayat, Sekjen DMI Arief Rosyid, pengurus DMI, dan juga seluruh anggota pemuda remaja masjid dari BKPRMI, JPRMI, Prima, dan ISYEF.

Dengan adanya silatnas ini diharapkan pemuda remaja masjid dapat bersatu membangun negeri dengan optimisme yang tinggi. Tidak menjadikan perbedaan sebagai bibit konflik untuk saling melemahkan tetapi justru saling menguatkan. (RO/OL-1)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat