visitaaponce.com

Jutaan Hektare Mangrove dalam Kondisi Kritis

Jutaan Hektare Mangrove dalam Kondisi Kritis
Hutan Mangrove di Demak, Jawa Tengah(Antara/Aji Styawan)

SEKITAR 1,1 juta hektare hutan mangrove di Indonesia dalam kondisi rusak parah atau kritis. Jumlah itu sekitar 33% dari luas total area mangrove sebanyak 3,5 juta hektare berdasarkan data terbaru dari pemerintah.

Sebagian besar kerusakan disumbang akibat aktivitas manusia.

"Kerusakan mangrove akibat faktor alam yakni penurunan muka tanah (land subsidence) tergolong sedikit dan sebagian besar sisanya rusak karena masyarakat, antara lain pertambakan yang tidak ramah lingkungan," ungkap Direktur Mangrove Ecosystem Restoration Alliance (MERA) M Imran Amin dalam diskusi di Jakarta, Rabu (22/5).

Selama ini, imbuhnya, pemulihan mangrove kerap menemui kendala. Aktivitas budidaya pertambakan di area hutan mengrove lazimnya membabat habis vegetasi karena dinilai sebagai pengganggu.

Padahal, ujarnya, pertambakan bisa dilakukan secara ramah lingkungan dengan tetap menyisakan area untuk tanaman mangrove.\

Baca juga : Hujan tak Menyurutkan Langkah Iriana Jokowi Tanam Mangrove

"Mangrove kerap dilihat tidak bernilai ekonomis padahal itu bisa memberikan manfaat ekonomi untuk masyarakat, antara lain pengembangan buah mangrove dan nipah, juga bisa untuk pengembangan wisata alam," imbuhnya.

Tantangan pengelolaan mangrove lainnya, imbuh Muhammad Imran, ialah permasalahan restorasi ekosistem. Upaya pemulihan mangrove lebih berpusat pada penanaman pohon, menurutnya, perlu bergerak lebih jauh untuk fokus pada pengembalian fungsi ekosistem.

"Paling tidak upaya pemulihan perlu memberikan manfaat bagi biota. Secara tata kelola, diperlukan juga program yang strategis dan berkelanjutan tidak hanya sekadar proyek yang ketika habis masanya akan terlantar pemulihannya," ucapnya.

Guru Besar Ilmu Ekologi Pesisir dan Laut Institut Pertanian Bogor (IPB) Dietriech G Bengen mengatakan pemulihan dan perlindungan mangrove amat dibutuhkan.

Pasalnya, mangrove merupakan kawasan penyangga antara pesisir dan daratan yang berfungsi sebagai ekosistem penting dalam adaptasi perubahan iklim. Diperkirakan, ekosistem mangrove di Indonesia menyimpan 3,14 ton karbon.

"Mangrove juga mampu mengurangi risiko bencana seperti tsunami dan menahan laju kenaikan muka air laut agar tidak terjadi air rob ke darat," ujarnya. (OL-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat