visitaaponce.com

Uji Ketahanan sang Ujung Tombak

Uji Ketahanan sang Ujung Tombak
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersama Ketua DPRD Jawa Barat Taufik Hidayat saat memberikan keterangan seusai menggelar rapat koordinasi(Dok Humas Pemprov Jawa Barat )

PEMIMPIN daerah menjadi ujung tombak penanggulangan wabah covid-19. Kerja keras, dana, dan daya terus mereka kerahkan. Pekan lalu, setelah menggulirkan dana bantuan sebesar Rp5 triliun untuk warga terdampak wabah tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyerahkan 60 ribu alat tes korona atau rapid test untuk 27 kabupaten dan kota.

“Ini upaya kami memperlambat penyebaran virus,” ujar Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Sebaran paling banyak diberikan kepada Kota Bandung yang menjadi salah satu episentrum penyebaran virus. “Jumlah alat tes itu masih jauh dari kebutuhan. Jawa Barat butuh sedikitnya 300 ribu alat tes,” tambah Emil. Bukan hanya untuk warga, perhatian Emil juga tertuju kepada tim medis.

Untuk itu, sebanyak 16.963 alat pelindung diri (APD) sudah disalurkan ke 27 kabupaten dan kota. Bantuan didistribusikan ke 189 rumah sakit dan lima institusi negara. “Pengusaha asal Tiongkok, Jack Ma, juga ikut menyumbang,” jelas mantan Wali Kota Bandung itu. Erzaldi Rosman Djohan juga tidak mau daerahnya berantakan karena korona. Ia sudah menyiapkan anggaran cepat yang nilainya mencapai Rp27 miliar untuk menanggulangi dampak covid-19.

“Untuk jangka pendek, saat ini kami juga menyiapkan anggaran Rp2 miliar dalam bentuk sembako untuk warga kurang mampu. Sampai Desember, saya juga memutuskan menghapus denda tunggakan pajak kendaraan bermotor,” ujar Gubernur Bangka Belitung itu. Saat ini, Erzaldi juga sudah menetapkan tujuh kabupaten dan kota memiliki masing-masing satu rumah sakit rujukan.

 Dia juga mengeluarkan kebijakan pembatasan penerbangan dari Jakarta ke Bangka Belitung. “Semua maskapai kena pembatasan. Setiap maskapai hanya boleh satu kali mendarat di wilayah Bangka Belitung dalam satu hari,” tegasnya.

Wajib isolasi
Kewaspadaan tingkat tinggi juga ditempuh Pemprov Sumatra Selatan. Dana Rp120 miliar disiapkan. “Kami melakukan percepatan alokasi anggaran dengan cara mengubah fokus dan merealokasi anggaran. Fokus kami ialah pelayanan kesehatan, penanganan dampak ekonomi, dan penyiapan rumah sakit rujukan di tiga kota,” ujar Sekretaris Daerah Sumsel Nasrun Umar.

Pemprov juga sudah menyiapkan Wisma Atlet di Jakabaring, Kota Palembang, sebagai rumah sehat. Setiap pendatang baru dari daerah terpapar dengan status orang dalam pengawasan wajib melakukan isolasi. Nasib ojek online jadi perhatian Gubernur Ganjar Pranowo di Jawa Tengah.

Minim order dan ancaman terinfeksi virus membayangi mereka. “Gubernur memutuskan untuk memberi bantuan nasi kotak selama dua pekan untuk 1.000 pengemudi ojol di Kota Semarang. Nasi bisa diambil di gerbang kantor pemprov,” tutur Kepala Biro Umum Setda Provinsi Jawa Tengah, Edy Supriyanta. Pemprov Jawa Tengah juga mengucurkan anggaran Rp1,4 triliun sebagai jaring pengaman sosial dan ekonomi dampak korona ini.

“Salah satunya untuk memberikan bantuan sosial dalam bentuk kebutuhan pokok senilai Rp200 ribu per bulan bagi 1,8 juta warga miskin terdampak korona,” tambah Ganjar Pranowo. Masih di Jawa Tengah, Bupati Blora Djoko  Nugroho juga menyiapkan dana sebesar Rp16 miliar. Sementara itu, Pemkab Jepara menyediakan Rp32 miliar.

“Semarang menggulirkan anggaran Rp27 miliar dan 180 ribu paket sembako untuk warga miskin terdampak wabah,” kata Wali Kota Hendrar Prihadi. Di Nusa Tenggara Timur, anggaran Rp544 miliar disiapkan untuk bantuan sosial. “Dana itu berasal dari APBD provinsi, APBD kabupaten dan kota, serta dana alokasi khusus,” ujar juru bicara Pemprov NTT untuk penanganan korona, Marius Jelamu. Penerima bansos diperkirakan mencapai 481 ribu keluarga. Mereka tergolong warga kelas menengah ke bawah. (RF/DW/HT/AS/PO/YH/LD/BB/SL/FB/TB/WJ/JL/LN/HI/UL/JH/JS/BN/N-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat