visitaaponce.com

Menjelajah Daerah dengan Kaki Palsu

Menjelajah Daerah dengan Kaki Palsu
Ronald Regen tengah memasang kaki palsu kliennya di tempat workshop-nya di Cileungsi Bogor, Jawa Barat, pekan lalu.(Dok. Ronald Regen)

AIR mata Nova Effendi, 37, tak terasa mengucur seusai ia dapat melangkahkan lagi kaki kirinya yang telah diamputasi 4 bulan lalu, menggunakan bantuan kaki palsu.

Kakinya terpaksa harus di amputasi lantaran adanya pem busukan setelah mengalami kecelakaan yang dibiarkan beberapa tahun hingga bernanah. Tindakan operasi berupa pengangkatan kaki membuat Nova ketakutan. Saat itu ia tak berani mengambil keputusan tersebut di saat kondisi kakinya semakin parah.

“Kaki saya membusuk sehingga dokter mengharuskan untuk amputasi. Kalau tidak, itu akan menyebar hingga ke jantung,” kata Nova kepada Media Indonesia, Selasa (5/4).

Mencoba ikhlas dengan takdir, usai lukanya kering ia pun berencana untuk memakai kaki palsu untuk membantunya bekerja. Dengan bantuan kaki palsu dari Kaki Palsu RR (Kaki Palsu Ronald Regen) yang selesai dirakit beberapa hari belakangan ini, ia pun bersyukur dapat kembali berjalan seperti semula meskipun tidak sempurna.

“Baru pertama dipakai rasanya langsung bangkit. Selama ini merasa terpuruk, tak ada artinya hidup, tetapi setelah pakai kaki palsu, semangatnya muncul lagi,” lanjut laki-laki asal Kota Sungai Penuh, Jambi, itu.

Nova tak henti-hentinya mengucapkan rasa terima kasih kepada Ronald Regen, pendiri sekaligus pengrajin Kaki Palsu RR, yang saat itu datang langsung ke kediamannya untuk merakitkan kaki palsu sesuai kebutuhan.

Kedatangannya bersama tim dari Komunitas Penyandang Disabilitas yang dipimpinnya memang menjadi pemantik semanagat. Ronald Regen merupakan disabilitas tunadaksa yang kaki kanannya memakai kaki palsu dari karet dan besi tanpa tertutup celana panjang.

“Kita membawa harapan besar bagi mereka (pemesan kaki palsu) karena kami datang dengan kondisi yang sama. Kami tak punya kaki tapi mampu berdiri dan berjalan,” cerita Ronald, Senin (4/4).


1.500 anggota

Berdiri resmi sejak 8 tahun yang lalu di Cileungsi Bogor, Kaki Palsu RR ini telah membantu ribuan orang untuk memiliki kaki palsu. Para karyawannya juga merupakan disabilitas tunadaksa. Bersama an dengan itu, terbentuk pula Komunitas Penyandang Disabilitas Kaki Palsu RR yang memiliki anggota 1.500 orang dari seluruh Indonesia.

“Semuanya memang disabilitas. Awalnya saya melihat para disabilitas sulit mendapatkan pekerjaan, apalagi jika usianya sudah lanjut, melamar pun tak ada yang menerima,” kata Regen.

Ia memiliki tekad untuk membantu sesama, terlebih ia pun merasakan sulitnya mencari pekerjaan. Ia berpikir jangan sampai mereka menjadi beban orang lain.

Komunitasnya ini pun terbuka menerima para disabilitas yang ingin belajar merakit kaki palsu, minimal mengikutinya selama 2 tahun untuk ditempa sehingga mampu membuka usaha sendiri.


Datang ke tempat pemesan

Ronald Regen mengaku pemesanan kaki palsu di tempatnya memang dilakukan di tempat pemesan langsung lantaran beberapa hal, antara lain ia tak ingin merepotkan sang pemesan karena biasanya untuk datang ke tempat workshop di Cileungsi Bogor, setidaknya ia harus datang dua orang sehingga akan menambah biaya.

Terlebih lagi saat pandemi covid-19 ada pembatasan mobilitas. Padahal, pemesan datang dari berbagai wilayah. Ia pun menyebutkan saat menerima pesanan dari luar daerah dianggap sebagai tour. Meski begitu, ia tak pernah membebankan ongkos kepada pemesan.

“Ada pemesanan membuat kaki di Sulawesi, perjalananya naik turun gunung masuk hutan baru sampai rumahnya. Jadi ini menjadi pengalaman yang seru. Kami tak punya kaki, tapi bisa ke mana-mana ngalahin yang punya kaki,” terang Ronald Regen.

Alasan lain, ia juga ingin pemesan tahu cara membuat kaki palsu, termasuk di mana tempat beli bahan dan rakitnya sehingga saat kaki palsunya terdapat masalah pemesan pun dapat memperbaiki secara mandiri.

Sekali datang ke rumah pemesan, Ronald Regen menurunkan sekitar 7 orang anggotanya untuk mengerjakan kaki palsu. Ia mengklaim, dengan anggota yang cukup banyak itu akan memangkas waktu pengerjaan sehingga akan kelar dalam waktu sehari saja. 

Proses pembuatannya pun menjadi sangat seru karena biasanya akan menjadi tontonan, baik keluargan pemesan maupun saudara
hingga tetangganya.

Saat diwawancarai, ia baru saja menyelesaikan tournya selama 3 minggu ke berbagai wilayah antara lain Kalimantan, Lampung,  Palembang, hingga Pegunungan Kerinci, Jambi.

“Karena sebelum lebaran, orangorang pengen bisa jalan, risiko untuk kita ya tidak bertemu keluarga, tetapi enggak apa-apa yang penting mereka bisa berjalan dan punya kaki,” ucap Ronald.

Sampai saat ini, terdapat 25 tipe kaki palsu yang bisa ia kerjakan seperti kaki yang bisa dipakai untuk salat, berenang dan sebagainya. Pihaknya terus melakukan pengembangan produk agar dapat meningkatkan daya saing dan menjawab kebutuhan pamesan. Hal ini tak lain untuk meningkatkan kualitas hidup pemesan.

Kini kaki palsu buatannya telah dikenal luas. Ronald Regen telah menerima pesanan dari berbagai negara, seperti Filiphina, Malaysia dan beberapa negara lain. Ronald pun tidak berani mengirim produknya langsung lewat jasa pengiriman barang, melainkan tour dan menyambangi tempatnya langsung. Alasannya kaki palsu RR ini dibuat istimewa dan tak ingin mengecewakan pelanggannya jika terjadi kesalahan. (N-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat