Klaim Parasetamol Mengandung Virus Machupo Kembali Viral, Ini Kata Profesor Farmasi UGM
![Klaim Parasetamol Mengandung Virus Machupo Kembali Viral, Ini Kata Profesor Farmasi UGM](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/d60d66bee050087cfa803d453f5db1ea.jpg)
PESAN berantai lewat media sosial dan Whatsapp bahwa parasetamol P-500 mengandung virus berbahaya, yakni Machupo, ramai diperbincangkan publik, belum lama ini. Isu virus machupo dalam parasetamol itu selalu muncul dari tahun ke tahun. Virus Machupo ini diketahui dapat menyebabkan demam hemoragik yang dapat mengakibatkan kematian. Lantas benarkan hal tersebut?
"Klaim soal parasetamol mengandung virus Machupo, itu salah, tidak bisa diperlengkapi," tegas Guru Besar Farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Endang Lukitaningsih
Ia menegaskan ada aturan ketat yang harus dipatuhi perusahaan farmasi terkait cara produksi obat, termasuk parasetamol. Parasetamol diproduksi dengan standar keamanan dan kebersihan yang cukup ketat.
Baca juga: Pemprov DKI Beri Teguran Tertulis ke Perusahaan Farmasi terkait Limbah Parasetamol di Teluk Jakarta
Produsen farmasi juga harus mengecek kualitas obat yang diproduksinya. Kualitas kontrol sudah dimulai sejak bahan datang, baik secara kimiawi, cemaran biologis, hingga pascaproduksi. Produk parasetamol telah diperiksaaan, uji keamanan dan mutu sebelum mati di pasar.
"Sangat tidak mungkin selama proses produksi masih ada virusnya karena kondisi tablet juga harus betul-betul kering. Sementara virus memerlukan lingkungan lembab dan suhu rendah untuk bertahan hidup," ungkap Dosen Fakultas Farmasi UGM itu.
Jika ada virus yang bertahan hidup, lanjut Endang, hal tersebut dapat dipastikan karena adanya kontaminasi baik manusia maupun hewan yang terinfeksi virus Machupo.
Menurut Endang, peluang kontaminasi virus dalam proses produksi obat sangat kecil karena melalui proses kontrol kualitas yang berlapis oleh perusahaan farmasi.
"Selama proses produksi ada sampling untuk menjaga produk baik saat pencampuran, membentuk tablet hingga setelah menjadi tablet," terangnya.
Oleh sebab itu, Endang mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir dalam mengonsumsi obat penurun panas ini. Pasalnya, pesan berantai virus Machupo di parasetamol hanyalah hoaks dan belum ada kajian ilmiah yang membuktikan keberadaan virus Machupo dalam parasetamol. (OL-1)
Terkini Lainnya
Sambut Pilkada, Google Dukung Tular Nalar Mafindo Edukasi Anak Muda dan Lansia
Asosiasi P2MI Imbau Masyarakat Tidak Mudah Termakan Hoaks Soal MSG
Literasi Digital Dorong TNI Capai Visi Misi “PRIMA”
Hasto Dicecar 4 Pertanyaan Terkait Kasus Dugaan Penyebaran Berita Bohong
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Penuhi Panggilan Polda Metro Jaya Hari Ini
Perlu Keterampilan Digital, Remaja Diimbau Berhati-hati Gunakan Media Sosial
Ini yang Harus Dilakukan Sebelum Suntik KB
Mengenal Clean Eating, Cara Mudah Meningkatkan Kesehatan dengan Makanan Utuh
Ini yang Harus Dilakukan sebelum Suntik KB
UNRWA Buka Kembali Pusat Kesehatan di Khan Younis
6 Hewan yang Mampu Deteksi Penyakit di Tubuh Manusia
9 Manfaat Buah Pisang bagi Kesehatan Tubuh
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap