Ini Pendapat Sosiolog Terkait Maraknya Jasa Sewa Pacar
![Ini Pendapat Sosiolog Terkait Maraknya Jasa Sewa Pacar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/dc520e98c9ae6903f91e3d650236ff88.jpeg)
Sosiolog Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, Hubertus Ubur mengatakan gaya berhubungan anak muda zaman sekarang ingin bebas tanpa sebuah ikatan.
Hal tersebut menjadi salah satu alasan kenapa saat ini di Indonesia marak bisnis sewa pacar di sosial media. Adapun faktor lain yang mendasari munculnya fenomena tersebut ialah faktor ekonomi.
"Ekonomi ya, psikis ya, tergantung posisi. Kalau pacaran konvensional kan terikat hubungan, ada tanggungjawab. Gaya sekarang, bebas tanpa ikatan lanjutan. Meskipun terjadi dehumanisasi," kata Hurbetus (10/1).
Faktor ekonomi dalam sebuah hubungan, kata Hurbetus, menjadikan anak muda jaman sekarang cukup tidak percaya diri atau minder. Mereka memiliki ketakutan tidak mampu memenuhi gaya hidup pasangan mereka, oleh karena itu, mereka lebih memilih untuk menggunakan jasa sewa pasangan. "Minder dengan gejala konsumerisme yg berkembang. Khawatir tidak mampu menanggung konsekuensi ekonomis," beber Hurbetus.
Lebih lanjut, Hurbetus mengatakan dari sudut pandang penyedia jasa sewa pacar, motif bisnis dalam fenomena ini cukup kentara. Ia mengingatkan, fenomena ini mengancam institusi keluarga.
"Jika itu kejadiannya, maka motifnya adalah "bisnis" artinya transaksi, satu pihak butuh penyaluran kebutuhan kejiwaan (atau biologis jika sampai hubungan badan) pihak lain butuh uang," papar Hurbetus.
"Masalahnya adalah mengancam institusi keluarga, baik dari segi eksistensi dan tradisinya maupun dari segi kesucian dan kepastian hidup generasi mendatang," imbuhnya.
Ia mengkhawatirkan, bisnis sewa pacar menjadi kedok untuk bisnis prostitusi. Hal tersebut dilakukan untuk mengelabui supaya tidak terganjal masalah hukum. "Artinya jangan-jangan mafia yang kelihatannya kerja sendiri-sendiri padahal mereka berada dalam jaringan. Kita lihat perkembangannya ke depan," sebutnya.
Jasa sewa pacara, dijelaskan Hurbetus, juga tidak sesuai dengan norma yang berkembang dimasyarakat. Bisnis tersebut pun dinilai tidak wajar. "Tidak (wajar). Melanggar norma sosial," pungkasnya.
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan akan mendalami jasa sewa pacar atau pasangan yang akhir-akhir ini tengah marak di media sosial.
Dedi mengatakan bakal menelusuri adanya unsur pidana dalam bisnis sewa pacar tersebut. Hal tersebut akan didalami oleh Direktorat Tindak Pidan Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri. "Nanti biar didalami dulu sama Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber)," kata Dedi saat dihubungi. (OL-12)
Terkini Lainnya
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap