visitaaponce.com

Ini Pendapat Sosiolog Terkait Maraknya Jasa Sewa Pacar

Ini Pendapat Sosiolog Terkait Maraknya Jasa Sewa Pacar
Ilustrasi(Freepik)

Sosiolog Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, Hubertus Ubur mengatakan gaya berhubungan anak muda zaman sekarang ingin bebas tanpa sebuah ikatan.

Hal tersebut menjadi salah satu alasan kenapa saat ini di Indonesia marak bisnis sewa pacar di sosial media. Adapun faktor lain yang mendasari munculnya fenomena tersebut ialah faktor ekonomi.

"Ekonomi ya, psikis ya, tergantung posisi. Kalau pacaran konvensional kan terikat hubungan, ada tanggungjawab. Gaya sekarang, bebas tanpa ikatan lanjutan. Meskipun terjadi dehumanisasi," kata Hurbetus (10/1).

Faktor ekonomi dalam sebuah hubungan, kata Hurbetus, menjadikan anak muda jaman sekarang cukup tidak percaya diri atau minder. Mereka memiliki ketakutan tidak mampu memenuhi gaya hidup pasangan mereka, oleh karena itu, mereka lebih memilih untuk menggunakan jasa sewa pasangan. "Minder dengan gejala konsumerisme yg berkembang. Khawatir tidak mampu menanggung konsekuensi ekonomis," beber Hurbetus.

Lebih lanjut, Hurbetus mengatakan dari sudut pandang penyedia jasa sewa pacar, motif bisnis dalam fenomena ini cukup kentara. Ia mengingatkan, fenomena ini mengancam institusi keluarga.

"Jika itu kejadiannya, maka motifnya adalah "bisnis" artinya transaksi, satu pihak butuh penyaluran kebutuhan kejiwaan (atau biologis jika sampai hubungan badan) pihak lain butuh uang," papar Hurbetus.

"Masalahnya adalah mengancam institusi keluarga, baik dari segi eksistensi dan tradisinya maupun dari segi kesucian dan kepastian hidup generasi mendatang," imbuhnya.

Ia mengkhawatirkan, bisnis sewa pacar menjadi kedok untuk bisnis prostitusi. Hal tersebut dilakukan untuk mengelabui supaya tidak terganjal masalah hukum. "Artinya jangan-jangan mafia yang kelihatannya kerja sendiri-sendiri padahal mereka berada dalam jaringan. Kita lihat perkembangannya ke depan," sebutnya.

Jasa sewa pacara, dijelaskan Hurbetus, juga tidak sesuai dengan norma yang berkembang dimasyarakat. Bisnis tersebut pun dinilai tidak wajar. "Tidak (wajar). Melanggar norma sosial," pungkasnya.

Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo mengatakan akan mendalami jasa sewa pacar atau pasangan yang akhir-akhir ini tengah marak di media sosial.

Dedi mengatakan bakal menelusuri adanya unsur pidana dalam bisnis sewa pacar tersebut. Hal tersebut akan didalami oleh Direktorat Tindak Pidan Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri. "Nanti biar didalami dulu sama Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber)," kata Dedi saat dihubungi. (OL-12)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Retno Hemawati

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat