Tiga Pelaku Pengeboman Sri Lanka Berasal dari Satu Keluarga
![Tiga Pelaku Pengeboman Sri Lanka Berasal dari Satu Keluarga](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2019/04/91332367b34f1d1729e777cc3cc06c0e.jpg)
DI balik pengeboman yang terjadi di Sri Lanka, terungkap fakta menyedihkan bahwa satu keluarga kaya dan terpandang, dicurigai sebagai jantung operasi teror pada Hari Paskah itu.
Kepolisian Sri Lanka mengatakan, setidaknya tiga pelaku bom bunuh diri berasal dari keluarga yang sama. Sang pemimpinn keluarga adalah salah satu pedagang rempah yang paling sukses di negara itu.
“Dua putranya melakukan serangan pada Minggu,” menurut penegak hukum, seperti dikutip The Washington Post, Kamis (25/4).
Kemudian pada hari yang sama, Minggu (21/4) sore, ketika polisi memasuki kediaman keluarga, menantu perempuannya meledakkan bahan peledak, membunuh dirinya sendiri dan tiga petugas.
Peran yang dimainkan keluarga dalam serangan dahsyat yang menewaskan 359 orang adalah salah satu dari beberapa rincian baru tentang pengeboman.
Fakta yang muncul hari ini terjadi ketika Sri Lanka terus memakamkan korban tewas dan penyelidik berlomba untuk memahami apakah para pelaku mendapat bantuan dari luar negeri.
Baca juga: Otoritas Sri Lanka Lanjutkan Perburuan Pelaku Bom
Kelompok yang melepaskan serangan ke Sri Lanka termasuk sembilan pengebom bunuh diri itu meledakkan bahan peledak di gereja, hotel, dan di dalam rumah milik keluarga.
Adapun pemimpin serangan adalah seorang pria bernama Zaharn Hashim, yang diyakini berusia 40-an. Selama ini, Hashim menguraikan pandangan ekstremis dalam khotbah daring. Pihak berwenang mengatakan pemimpin kelompok itu melakukan serangan bunuh diri di Hotel Shangri-La di Kolombo.
“Para pengebom itu adalah kelompok sempalan radikal yang memisahkan diri dari militan setempat yang disebut National Thowreek Jamaath,” sebut Menteri Pertahanan Sri Lanka Ruwan Wijewardene kepada wartawan.
Beberapa dari mereka sebelumnya pernah berselisih dengan hukum atas pelanggaran ringan.
“Pelaku itu termasuk ‘orang-orang yang cukup berpendidikan dari latar belakang yang nyaman. Seorang pelaku belajar di Inggris dan mengejar gelar master di Australia,” katanya.
Pihak berwenang mengatakan mereka sudah berhasil mengidentifikasi delapan dari sembilan pelaku, tetapi menolak memberikan detail karena penyelidikan masih berlangsung.
Parlemen Sri Lanka pun meloloskan aturan kepada polisi dan militer untuk menahan para tersangka. Tidak hanya itu, pihak berwenang juga menerapkan jam malam. (Medcom/OL-2)
Terkini Lainnya
Otoritas Sri Lanka Lanjutkan Perburuan Pelaku Bom
Presiden Sri Lanka Minta Kepala Kepolisian dan Menhan Mundur
Jumlah Korban Tewas Serangan Bom di Sri Lanka Jadi 359 Orang
Bom Sri Lanka Berkaitan Christchurch
Interpol Siap Menyelidiki Serangan Teror di Sri Lanka
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap