visitaaponce.com

PBB Sebut Perubahan Iklim Ancaman Serius HAM Abad 21

PBB Sebut Perubahan Iklim Ancaman Serius HAM Abad 21
Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michele Bachelet(AFP/CRISTINA QUICLER)

KOMISARIS Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Michele Bachelet menegaskan salah satu ancaman serius hak asasi manusia pada abad 21 adalah perubahan iklim.

"Di antara banyak tantangan hak asasi manusia selama dua dekade pertama abad ke-21, kondisi darurat iklim global merupakan ancaman paling luas di dunia terhadap hak asasi manusia sejak Perang Dunia II," kata Bachelet dalam sambutannya memeringati Hari Hak Asasi Manusia, Selasa (10/12) seperti dilansir laman www.reliefweb.int.

Dijelaskan Bachelet, kondisi darurat iklim global mengancam semua aspek kehidupan manusia mulai dari hak untuk hidup, hak atas kesehatan, makanan, air dan tempat tinggal, termasuk hak-hak manusia untuk bebas dari diskriminasi, untuk pengembangan dan penentuan nasib sendiri.

Baca juga: Demo Warnai Perhelatan COP25

"Dan dampaknya sudah terasa saat ini ketika terjadi ancaman kelaparan, penyakit malaria, gizi buruk dan tentu saja tidak membuat siapa pun untuk berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa, termasuk konflik saat ini juga terjadi karena perubahan iklim," ungkap Bachelet.

Dia menambahkan bahwa tidak ada negara atau pun komunitas di dunia yang akan luput dari kondisi darurat perubahan iklim.

"Kita sudah melihat komunitas dan negara yang paling rentan menderita kerusakan parah. Mereka kehilangan rumah, mata pencaharian - dan kehidupan. Dan penting diketahui isu iklim tidak akan berhasil diatasi dengan nasionalisme yang sempit apalagi reaksi berdasarkan nasionalisme yang bermusuhan, atau pertimbangan keuangan jangka pendek. Ini tidak hanya akan gagal tetapi cepat atau lambat akan menghancurkan dunia kita. Kami tegaskan bahwa perjuangan untuk keadilan iklim dan hak asasi manusia bukanlah perseteruan politik. Ini bukan tentang kiri atau kanan: ini tentang hak dan bagaimana memperjuangkannya," pungkas Bachelet. (OL-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat