visitaaponce.com

Mantan Presiden Bush Superioritas Ras masih Ancam AS

Mantan Presiden Bush: Superioritas Ras masih Ancam AS
Massa berdemonstrasi di Seattle, Washington pada 2 Juni 2020. Mereka mengecam tewasnya George Floyd saat diringkus polisi.(AFP)

MANTAN Presiden Amerika Serikat George W Bush turut bersuara, Selasa (2/6), setelah kerusuhan massal yang dipicu oleh kematian George Floyd. Bush menegaskan sekarang adalah “waktu bagi kita untuk mendengarkan."

Floyd ialah pria kulit hitam yang meninggal pada 25 Mei lalu. Sebelum meninggal, seorang polisi kulit putih sempat menjepit leher Floyd dengan lutut selama hampir sembilan menit. Padahal, pemuda tersebut sudah dalam kondisi diborgol dengan badan tertelungkup di jalan.

Kematian Floyd memicu hampir satu minggu demonstrasi nasional melawan ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi. Ribuan demonstran di kota-kota besar turun ke jalan. Beberapa aksi protes telah berubah menjadi kekerasan, penjarahan, dan vandalisme, selebihnya aksi demontrasi berjalan damai.

Baca juga:Kemenlu: Tidak ada WNI yang Terdampak Demo di AS

Sembari menggarisbawahi penjarahan bukanlah pembebasan dan penghancuran bukanlah kemajuan, Bush berkata, “Tragedi kematian Floyd menimbulkan pertanyaan yang sudah lama tertunda: Bagaimana kita mengakhiri rasialisme sistemik dalam masyarakat kita?"

"Doktrin dan kebiasaan superioritas ras yang pernah hampir memecah belah negara kita masih mengancam kita," kata Bush.

"Jawaban untuk masalah Amerika Serikat bisa ditemukan dengan menghayati cita-cita Amerika Serikat--untuk kebenaran mendasar semua manusia diciptakan sama dan dianugerahi oleh Tuhan dengan hak-hak tertentu. Kita sering meremehkan seberapa radikal pencarian itu sebenarnya."

Bush mengatakan dia dan istrinya Laura tidak berbicara karena sekarang bukan saatnya untuk memberi kuliah. Tetapi ia mengatakan mereka sangat sedih dengan musabab meninggalnya George Floyd dan ketidakadilan di AS.

Baca juga:Para Pemimpin AS Cari Cara Tepat Atasi Unjuk Rasa Rasialis

"Satu-satunya cara untuk melihat diri kita dalam cahaya sejati adalah dengan mendengarkan suara begitu banyak orang yang terluka dan berduka," ujar Bush dalam sebuah pernyataan.

"Mereka yang berusaha membungkam suara-suara itu tidak mengerti makna Amerika--atau menjadikannya menjadi tempat yang lebih baik." (AA/Hym/A-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat