Mantan Presiden Bush Superioritas Ras masih Ancam AS
MANTAN Presiden Amerika Serikat George W Bush turut bersuara, Selasa (2/6), setelah kerusuhan massal yang dipicu oleh kematian George Floyd. Bush menegaskan sekarang adalah “waktu bagi kita untuk mendengarkan."
Floyd ialah pria kulit hitam yang meninggal pada 25 Mei lalu. Sebelum meninggal, seorang polisi kulit putih sempat menjepit leher Floyd dengan lutut selama hampir sembilan menit. Padahal, pemuda tersebut sudah dalam kondisi diborgol dengan badan tertelungkup di jalan.
Kematian Floyd memicu hampir satu minggu demonstrasi nasional melawan ketidakadilan rasial dan kebrutalan polisi. Ribuan demonstran di kota-kota besar turun ke jalan. Beberapa aksi protes telah berubah menjadi kekerasan, penjarahan, dan vandalisme, selebihnya aksi demontrasi berjalan damai.
Baca juga:Kemenlu: Tidak ada WNI yang Terdampak Demo di AS
Sembari menggarisbawahi penjarahan bukanlah pembebasan dan penghancuran bukanlah kemajuan, Bush berkata, “Tragedi kematian Floyd menimbulkan pertanyaan yang sudah lama tertunda: Bagaimana kita mengakhiri rasialisme sistemik dalam masyarakat kita?"
"Doktrin dan kebiasaan superioritas ras yang pernah hampir memecah belah negara kita masih mengancam kita," kata Bush.
"Jawaban untuk masalah Amerika Serikat bisa ditemukan dengan menghayati cita-cita Amerika Serikat--untuk kebenaran mendasar semua manusia diciptakan sama dan dianugerahi oleh Tuhan dengan hak-hak tertentu. Kita sering meremehkan seberapa radikal pencarian itu sebenarnya."
Bush mengatakan dia dan istrinya Laura tidak berbicara karena sekarang bukan saatnya untuk memberi kuliah. Tetapi ia mengatakan mereka sangat sedih dengan musabab meninggalnya George Floyd dan ketidakadilan di AS.
Baca juga:Para Pemimpin AS Cari Cara Tepat Atasi Unjuk Rasa Rasialis
"Satu-satunya cara untuk melihat diri kita dalam cahaya sejati adalah dengan mendengarkan suara begitu banyak orang yang terluka dan berduka," ujar Bush dalam sebuah pernyataan.
"Mereka yang berusaha membungkam suara-suara itu tidak mengerti makna Amerika--atau menjadikannya menjadi tempat yang lebih baik." (AA/Hym/A-3)
Terkini Lainnya
Gedung Putih Tanggapi Pertanyaan Tentang Kesehatan Mental Joe Biden
Masih Ada Perbedaan Antara Israel - Hamas Dalam Upaya Gencatan Senjata
IHSG Ditutup Melemah Ikuti Bursa Kawasan Asia
Rupiah Menguat Didukung Peluang Suku Bunga AS Dipangkas
Mengaku Investor, Pria AS Bawa Senjata Tajam dan Merusak Rumah Warga di Bali
Dibuka Melemah, Rupiah Berpotensi Menguat saat Pengangguran AS Naik
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap