visitaaponce.com

Kelompok Garis Keras Hindu India juga Ancam Sikh dan Kristen

Kelompok Garis Keras Hindu India juga Ancam Sikh dan Kristen
Umat Hindu India dalam pertemuan keagamaan di sebidang tanah kosong tempat umat Muslim sebelumnya biasa mengadakan salat Jumat.(AFP/Sajjad Hussain.)

SUATU video yang diverifikasi sebagai asli oleh AFP mendorong polisi India untuk menyelidiki acara yang direkam dalam media tersebut. Selain menyerukan pembunuhan massal terhadap minoritas Muslim, kelompok garis keras Hindu juga menebarkan ancaman kepada kaum minoritas lain seperti kelompok Sikh dan Kristen.

Pembicara ketiga terdengar mengatakan bahwa dia berharap dia telah membunuh pendahulu Modi yaitu Manmohan Singh yang merupakan Perdana Menteri Sikh pertama di India dari partai oposisi utama Kongres.

Yang lain mengatakan dia telah meminta hotel dari negara bagiannya untuk tidak mengizinkan perayaan Natal. Pernyataan itu disambut dengan sorak-sorai dari para hadirin.

BJP membantah tuduhan bahwa agendanya untuk mengubah India yang secara resmi sekuler dan pluralistik menjadi negara Hindu murni.

Yang lain, Prabodhanand Giri--ketua kelompok Hindu pinggiran yang sering difoto bersama anggota senior BJP--menyerukan tindakan pembersihan dan bagi mereka yang hadir untuk siap mati atau membunuh. 

"Seperti Myanmar, polisi, politisi, tentara, dan setiap umat Hindu di India harus mengambil senjata dan melakukan pembersihan ini. Tidak ada pilihan lain yang tersisa," katanya.

Tindakan keras militer di Myanmar terhadap minoritas Muslim Rohingya yang dianiaya diperkirakan telah menewaskan ribuan orang dan memaksa sejumlah besar orang mengungsi.

Banyak komunitas Muslim mengatakan bahwa mereka semakin menjadi sasaran serangan dan ancaman sejak Modi, seorang anggota seumur hidup dari kelompok Hindu garis keras, berkuasa.

Orang-orang Kristen juga menjadi sasaran kekerasan dan pelecehan. Pemerintah BJP di negara bagian Karnataka selatan minggu ini menjadi yang terbaru untuk memperkenalkan undang-undang yang melarang konversi agama secara paksa.

Polisi di negara bagian Uttarakhand, tempat pertemuan kontroversial itu berlangsung, mengatakan kepada AFP bahwa mereka menyelidiki masalah ini dan tindakan tegas akan diambil terhadap yang bersalah.

Baca juga: Polisi India Selidiki Acara Hindu Serukan Pembunuhan Muslim Massal

Michael Kugelman dari Wilson Center mengecam pemerintah India atas sikap diamnya. "Tidak mengintip, apalagi kecaman, dari pemerintah. Kebenaran yang menyedihkan yakni keheningan yang memekakkan telinga ini tidak sedikit mengejutkan (pemerintah)," tweet-nya Kamis. (AFP/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat