visitaaponce.com

Jokowi dan PM Jepang Kishida Bahas Perubahan Protokol IJEPA

Jokowi dan PM Jepang Kishida Bahas Perubahan Protokol IJEPA
PM Jepang Fumio Kishida (Kiri) menyambut Presiden Joko Widodo saat KTT Peringatan ASEAN-Jepang di Hotel Okura Tokyo, Minggu (17/12).(AFP)

PRESIDEN Joko Widodo melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di Kantor PM Jepang, Tokyo, Sabtu (16/12).

Dalam pertemuan bilateral tersebut Presiden RI didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi, dan Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Joko Widodo dan PM Kishida membahas berbagai kerangka kerja sama kedua negara di berbagai bidang. Salah satunya, terkait perundingan perubahan protokol IJEPA.

Baca juga :  Menko Airlangga Saksikan Penandatanganan Perjanjian Tiga Proyek Prioritas Transisi Energi

Kedua pemimpin menyambut baik dengan telah selesainya perundingan substantif Protokol Perubahan Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) yang dimulai pada 2019 dan ditargetkan dapat diterapkan pada kuartal pertama 2024.

3 Poin Utama IJEPA

Terdapat tiga poin utama dalam IJEPA untuk Indonesia. Pertama, perbaikan akses pasar Indonesia di Jepang. 

Kedua, perluasan akses pasar perbankan, dan terakhir kerja sama Manufacturing Industrial Development Center (MIDEC) yang dapat mendukung industri Indonesia menjadi basis produksi kawasan.

Baca juga : Jepang Dukung Percepatan Proyek Panas Bumi hingga Super Grid di Indonesia

Dalam kerja sama pembangunan MRT, Presiden Joko Widodo menyampaikan apresiasi atas komitmen Jepang dalam pembangunan jalur timur-barat dan berharap pembangunan fase selanjutnya dapat diselesaikan sesuai rencana. Presiden Joko Widodo berharap pembangunan jalur utara-selatan fase 2A dan 2B dapat selesai tepat waktu.

“Saya berharap pembangunan Jalur Utara - Selatan untuk Fase 2A dan 2B bisa selesai tepat waktu,” ujar Presiden RI Joko Widodo, melalui keterangan yang diterima, Minggu (17/12).

Transisi Energi dan dekarbonisasi

Sedangkan terkait dengan transisi energi, Indonesia sebagai Co-initiator Asia Zero Emission Community (AZEC) menegaskan kembali pentingnya kerja sama De-Karbonisasi, pembiayaan yang inklusif dan transfer teknologi low-carbon.

Baca juga : Pertemuan Presiden Jokowi dan PM Kishida Bahas Kelanjutan Kerja Sama Berbagai Bidang

Selain itu, AZEC harus bisa memastikan tindaklanjut dari 12 MoU yang sudah ditandatangani pada saat pertemuan tingkat Menteri AZEC beberapa bulan yang lalu.

Presiden Joko Widodo juga meminta dukungan percepatan tiga proyek prioritas.

“Mohon dukungan untuk percepatan tiga proyek prioritas, yaitu Pembangkit Listrik Geotermal di Muara Laboh, proyek Waste to Energy Legok Nangka di Jawa Barat, dan pengelolaan lahan gambut di Kalimantan Tengah,” kata Jokowi.

Baca juga : Presiden Joko Widodo Akan Tawari Investasi IKN Saat Bertemu PM Jepang

Selain itu terdapat tiga bentuk kerja sama antara Indonesia dan Jepang lainnya yang disepakati dalam pertemuan bilateral tersebut, yakni menyetujui hibah kapal patroli untuk Badan Keamanan Laut Republik Indonesia (Bakamla), percepatan pembangunan jalur Moda Raya Terpadu (MRT), dan Nota Kesepahaman di bidang kesehatan.

Dalam pertemuan tersebut, kedua pemimpin negara juga membahas kerja sama di bidang mineral kritis serta maritim. Presiden Joko Widodo berharap Jepang dapat mendukung kemajuan hilirisasi industri mineral Indonesia dan kontribusi Indonesia sebagai bagian penting rantai pasok baterai kendaraan listrik (EV) dunia.

"Saya juga mengharapkan dukungan yang lebih besar bagi pembangunan ekonomi pulau terluar Indonesia, termasuk pengembangan industri perikanan serta hibah kapal patroli dan ikan," kata Jokowi.

Baca juga : Bertemu PM Jepang, Presiden Jokowi Harap Perundingan IJEPA Rampung September 2023

MoU Kardiovaskular dengan RS Harapan Kita

Kedua pemimpin juga meresmikan kerja sama di bidang kesehatan, khususnya kardiovaskular. Pertemuan keduanya menghasilkan Nota Kesepahaman antara Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dengan Tokushukai Medical Corporation senilai 10 miliar yen atau Rp1 triliun.

Presiden Jokowi dan PM Kishida juga membahas isu terkait Palestina. Jokowi menegaskan komitmen Indonesia untuk terus mengupayakan genjatan senjata permanen, merancang bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan, dan mendorong dimulainya proses damai untuk mencapai penyelesaian dua negara secepatnya.

Menko Airlangga yang mendampingi Presiden Joko Widodo menegaskan akan menindak lanjuti dan mengkoordinasikan hasil pembahasan pada pertemuan bilateral kedua negara, terutama terkait dengan berbagai kerjasama dalam kerangka Asia Zero Emission Community (AZEC). (Z-4)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat