visitaaponce.com

Kasus Tengkes masih Tinggi, Kulonprogo Bentuk Tim Pendampingan

Kasus Tengkes masih Tinggi, Kulonprogo Bentuk Tim Pendampingan
Sejumlah anak bermain di taman yang menyediakan sarana permainan anak(MI/USMAN ISKANDAR)

PEMERINTAH Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta, membentuk tim pendampingan tingkat desa/kelurahan untuk membantu penanganan tengkes (stunting).

Saat ini, kasus tengkes di daerah ini relatif masih tinggi. "Tercatat masih ada 2.057 kasus stunting," aku Kepala Dinas Pemberdayaan
Masyarakat dan Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana
Kabupaten Kulonprogo, Ariadi.

Tim pendamping, lanjut dia, berisi perwakilan dari kabupaten, kapanewon
(kecamatan) dan desa (kalurahan). Pihaknya juga membentuk tim yang
memberikan pendampingan tingkat keluarga.

Adanya tim-tim tersebut diharapkan akan mempercepat penuntasan kasus stunting di Kulonprogo.

Ariadi menambahkan tim juga memberikan edukasi tentang pencegahan dan
penanganan stunting. Semuanya, untuk memenuhi target 2024, angka
kekerdilan di Kulonprogo di bawah 10%. Pada 2021 jumlah kasus
2.119 dan pada 2022 mencapai 2.057 kasus.

Penjabat Bupati Kulonprogo Tri Saktiyana mengungkapkan masalah stunting
ini cukup kompleks, termasuk lingkungan perokok pun dapat menyebabkan
terjadinya stunting.

Saktiyana kemudian mengajak masyarakat untuk memanfaatkan kemajuan
teknologi informasi untuk bersama-sama menangani stunting. Untuk itu  tidak perlu membuat institusi baru, tapi cukup memanfaatkan lembaga yang sudah ada untuk menangani stunting, misalnya melalui posyandu. (N-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat