visitaaponce.com

Keluarga Korban Perdagangan Manusia di Myanmar Minta Bantuan Presiden Jokowi

Keluarga Korban Perdagangan Manusia di Myanmar Minta Bantuan Presiden Jokowi
Salah seorang keluarga korban perdagangan manusia di Myanmar mengirimkan surat ke Presiden Joko Widodo.(Dok.Istimewa)

KELUARGA korban perdagangan manusia di Myanmar mengirim surat kepada Presiden RI Joko Widodo agar pemerintah membantu evakuasi WNI yang terjebak dan dipekerjakan secara paksa di negara tersebut.

Sedikitnya, ada 8 WNI dari berbagai daerah yang saat ini dipekerjakan di wilayah konflik Myanmar seperti dari Kabupaten Bandung Barat, Semarang, Blitar, Sukabumi, Bekasi, Indramayu, Surabaya, Binjai, dan Singkawang.

"Kami keluarga korban dari 8 daerah sudah mengirim surat terbuka kepada Presiden sebagai upaya untuk mendorong pemerintah Indonesia bergerak membebaskan dan memulangkan anggota keluarga kami" kata Yulia Rosiana, salah satu keluarga WNI di Ngamprah, Bandung Barat, Jumat (5/7).

Baca juga : Interpol Tangkap 219 Orang dalam Operasi Perdagangan Manusia

Selama 2 tahun pihak keluarga terus berjuang agar para korban bisa dipulangkan ke Indonesia dengan meminta bantuan berbagai pihak terkait mulai dari Kementerian Luar Negeri, Direktorat Perlindungan Warga Negara Indonesia (Dit PWNI), KBRI, Kepolisian, Komnas HAM, Komnas Perempuan, Lembaga Pengiriman Tenaga Kerja, hingga pemerintah daerah di tempat tinggal masing-masing.

"Hingga hari ini terhitung sudah 2 tahun anggota keluarga kami dipekerjakan secara paksa, disiksa, dan ditutup akses komunikasi. Bisa komunikasi tapi harus sembunyi-sembunyi, dan itu sulit sekali," tuturnya.

Ia mengaku, para WNI yang terjebak di Myanmar merupakan tulang punggung keluarga. Karena pekerjaan mereka terlunta-lunta bahkan tidak jelas, beban ekonomi anggota keluarga korban di Indonesia semakin berat.

Baca juga : Kekerasan Terhadap PRT Terus Meningkat, Pengesahan RUU PPRT Diminta jangan Gagal Lagi

"Awalnya mereka diberangkatkan melalui agensi penyalur tenaga kerja legal di daerah. Tujuan korban bekerja ke luar negeri untuk memperbaiki nasib ekonomi keluarga," ungkapnya.

Bersurat ke pimpinan tertinggi negara ini sengaja dilakukan sebagai upaya terakhir agar pemerintah RI mengerahkan segala daya dan upaya untuk segera membebaskan dan mengevakuasi 8 WNI karena segala cara telah dilakukan namun masih gagal.

Selain meminta Presiden Jokowi turun tangan, keluarga korban juga mendesak kepolisian menangkap para pelaku yang mengatur dan memberangkatkan pekerja hingga mereka jadi korban perdagangan manusia. Saya sendiri sekarang sedang berproses di Polda Jabar untuk menyelesaikan kasus yang menimpa kakak saya," jelasnya.

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat