visitaaponce.com

Peneliti University of Michigan Gunakan AI untuk Terjemahkan Gonggongan Anjing

Peneliti University of Michigan Gunakan AI untuk Terjemahkan Gonggongan Anjing
Ilustrasi: petugas menyuntikkan vaksin anti rabies terhadap seekor anjing(ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)

PARA peneliti dari University of Michigan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk menerjemahkan dan memahami apa yang disampaikan oleh gonggongan anjing. Mereka juga mengembangkan apakah AI dapat mengidentifikasi dengan benar usia, jenis kelamin, dan ras anjing berdasarkan gonggongannya.

Hasil penelitian ini dipresentasikan pada Konferensi Internasional Gabungan tentang Linguistik Komputasi, Sumber Daya Bahasa dan Evaluasi. Institut Nasional Astrofisika, Optik, dan Elektronika Meksiko juga bekerja sama dengan Universitas Michigan dalam proyek ini.

Para ilmuwan memecahkan kode komunikasi anjing dengan menggunakan kembali model komputer yang sudah ada yang dilatih untuk berbicara dengan manusia.

Baca juga : Inovasi Terbaik di Dunia Dalam Zyrex Innovation Day 2024

"Kemajuan dalam AI dapat digunakan untuk merevolusi pemahaman kita tentang komunikasi hewan," kata kepala Laboratorium AI Universitas Michigan, Rada Mihalcea, dilansir dari BBC, Sabtu (8/6).

"Penelitian kami membuka jendela baru tentang bagaimana kami dapat memanfaatkan apa yang telah kami bangun sejauh ini dalam pemrosesan suara untuk mulai memahami nuansa gonggongan anjing."

AI telah menjadi langkah besar dalam memahami seluk-beluk pembicaraan. Sistem yang didukung AI digunakan untuk membedakan nuansa nada, nada dan aksen, yang pada gilirannya memungkinkan teknologi seperti perangkat lunak pengenal suara. AI telah mencapai tingkat kecanggihan tersebut dengan dilatih pada sejumlah besar suara manusia yang nyata. Namun, sebenarnya tidak ada basis data yang sebanding untuk anjing.

Baca juga : Sedang Hit, Industri AI Bisa Menyedot Energi Setara Kebutuhan Negara Kecil

"Vokalisasi hewan secara logistik jauh lebih sulit untuk dikumpulkan dan direkam," kata Artem Abzaliev, penulis utama studi ini.

Abzaliev dan tim berusaha menemukan apakah para ilmuwan dapat mengatasi kekurangan data tersebut dengan memanfaatkan penelitian yang dilakukan pada manusia. Ia kemudian mengumpulkan gonggongan, geraman, dan rintihan dari 74 anjing dari berbagai ras, usia, dan jenis kelamin, dalam berbagai konteks.

Mereka memasukkannya ke dalam model pembelajaran mesin, sejenis algoritme yang mengidentifikasi pola dalam kumpulan data yang besar yang telah dirancang untuk menganalisis ucapan manusia.

Baca juga : Studi: Tiongkok Pimpin Percepatan Ekonomi Digital Global

Mereka menemukan bahwa model ini juga melakukan pekerjaan yang baik dalam menangkap apa yang dikomunikasikan oleh anjing. Secara rata-rata, para peneliti menemukan bahwa model mereka 70% akurat dalam berbagai pengujian.

"Ini adalah pertama kalinya teknik yang dioptimalkan untuk ucapan manusia dibangun untuk membantu memecahkan kode komunikasi hewan," kata Mihalcea.

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa suara dan pola yang berasal dari ucapan manusia dapat menjadi dasar untuk menganalisis dan memahami pola akustik suara lain, seperti vokalisasi hewan."

Para peneliti mengatakan bahwa temuan mereka dapat memiliki implikasi penting bagi kesejahteraan hewan. Mereka menyarankan pemahaman yang lebih baik tentang berbagai suara yang dibuat oleh hewan sehingga meningkatkan cara manusia menafsirkan dan menanggapi kebutuhan emosional dan fisik mereka. (Z-7)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat