visitaaponce.com

Inflasi Pangan Melonjak, Pemerintah Jaga Permintaan dan Suplai

Inflasi Pangan Melonjak, Pemerintah Jaga Permintaan dan Suplai
Warga berjalan di lokasi Cadangan Pangan Desa untuk memetik jagung di Desa Bomba, Sigi, Sulawesi Tengah, Kamis (28/7).(Antara)

PEMERINTAH telah dan akan melakukan berbagai cara untuk meredam melonjaknya inflasi pangan, atau pada komponen bergejolak (volatile food). Upaya itu dilakukan dari dua sisi, yakni permintaan dan juga suplai.

"Kalau suplai kita lakukan di ketahanan pangan. Sedangkan dari sisi permintaan pemerintah memberikan tambahan bantuan sosial," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Senin (1/8).

Pada ketahanan pangan, lanjut dia, pemerintah fokus memonitor secara mingguan mengenai berbagai perkembangannya. Komoditas utama seperti beras, jagung, kedelai, minyak goreng, dan berbagai bahan pangan utama masyarakat terus dipantau dinamikanya.

Pemantauan dinamika harga-harga komoditas itu dilakukan melalui Tim Pengendali Inflasi Pusat/Daerah. Sedangkan pemerintah bertugas memastikan ketersediaan pasokan melalui Kementerian Perdagangan, Kementerian Pertanian, Kemenko Perekonomian.

"Kami di Kemenkeu dari sisi bujet. Kami mendukung stabilitas harga pangan, termasuk anggaran cadangan stabilitas harga pangan," terang Sri Mulyani.

Sedangkan dari sisi permintaan, lanjut dia, pemerintah menambah dukungan bantuan sosial kepada masyarakat untuk menjaga daya beli. Hal ini berkenaan dengan eratnya korelasi kenaikan inflasi pangan dan tingkat kemiskinan.

Beberapa penambahan bansos dilakukan melalui Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan langsung tunai kepada pedagang kaki lima dan warung, serta dukungan lainnya yang dianggap mampu menjaga kemampuan masyarakat melakukan konsumsi.

Selain itu, pemerintah juga telah menambah anggaran subsidi energi bahan bakar minyak, gas elpiji, dan listrik. Dalam APBN perubahan 2022, anggaran subsidi yang semula Rp152 triliun, kini menjadi Rp502 triliun.

"Dengan langkah-langkah itu, dengan supply dan demand dijaga, dan juga untuk subsidi BBM dan listrk naik sangat dramatis, maka inflasi diharapkan tetap bisa terjaga, meski tidak terhindarkan ada tekanan naik, namun itu relatif lebih rendah dari negara lain," jelas Sri Mulyani.

"Untuk inflasi selanjutnya, kita akan memonitor berbagai sumber kenaikan. Jadi tidak gebyah uyah, kita akan membedah inflasinya, mana yang berkontribusi pada kenaikan inflasi umum, itu yang kita fokuskan dalam repsons kebijakan," pungkasnya. (Mir)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat