Penyaluran KUR Pertanian Capai Rp90,8 Triliun Pada Oktober 2022
![Penyaluran KUR Pertanian Capai Rp90,8 Triliun Pada Oktober 2022](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/10/cf3edaa155989a21ba6162135102a7af.jpg)
DIREKTUR Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian Ali Jamil mengungkapkan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) pertanian pada Oktober 2022 telah mencapai Rp90,8 triliun. Angka ini telah melampaui target yang sebesar Rp90 triliun.
"Saya dapat laporan realisasi penyaluran KUR pertanian sudah lebih dari 100%," ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Kamis (20/10).
Ali menambahkan, capaian realisasi KUR pertanian yang melampaui target telah terjadi sejak tiga tahun terakhir. Pada 2020, realisasi penyaluran KUR sektor pertanian mencapai Rp50 triliun. Pada 2021, penyaluran mencapai Rp85,6 triliun dari target Rp70 triliun.
"Dari sini terlihat antusiasme yang tinggi dari masyarakat di sektor pertanian. Ini sejalan dengan rencana mendorong kemandirian pembiayaan pertanian dari APBN," kata Ali.
Program KUR telah berjalan hampir 15 tahun. Skema pembiayaan ini berhasil mengangkat dan memperkuat kelompok usaha mikro, kecil, dan menengah. KUR adalah langkah konkret pemerintah meningkatkan akses pembiayaan kepada UMKM, melalui lembaga keuangan dengan penjaminan.
Dana yang disediakan untuk modal kerja dan investasi ini menyasar lima sektor usaha, yakni pertanian, perikanan, kelautan, koperasi, kehutanan, perindustrian, dan perdagangan. Setiap tahun, plafon KUR terus meningkat. Pada 2022, plafon KUR disediakan sebesar Rp373 triliun.
Menurut Ali, terjadi relaksasi aturan pembiayaan terkait usaha pertanian pada waktu pandemi covid-19. Relaksasi ini dapat dimanfaatkan oleh para petani untuk meningkatkan produksi sehingga produksi pangan nasional akan meningkat.
"Dengan relaksasi yang ada saat ini, kami juga akan mendorong kemudahan lain yang dapat dimanfaatkan oleh para petani, terutama di besaran DP atau uang muka pembelian alsintan (alat dan mesin pertanian)," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Pembiayaan Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementan Indah Megahwati menjelaskan dukungan pembiayaan KUR yang dianggap ideal oleh petani, yaitu dari plafon Rp500 juta bisa dinaikkan menjadi Rp2 miliar. Selain itu, uang muka pembelian alsintan sebesar 30%, diharapkan bisa diturunkan menjadi 5% atau 10%.
"Untuk jaminan, kami ingin tidak ada jaminan lain lagi kecuali faktur pembelian alsintan itu," kata Indah.
Indah menekankan, program pembiayaan KUR untuk pembelian alsintan bukan merupakan bantuan cuma-cuma sehingga masyarakat akan mempunyai rasa kepemilikan terhadap alat produksi pertanian dan merawatnya.
"Jadi, para petani akan merasa lebih memiliki, sehingga akan menjaga peralatan dan mesin pertanian itu lebih baik lagi, arena alsintan itu didapat tidak dengan cuma-cuma atau gratis," pungkasnya. (E-3)
Terkini Lainnya
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap