visitaaponce.com

DALAM memenuhi pilar Environment, Social, dan Governance (ESG), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) melakukan inisiatif kegiatan bisnis berkelanjutan untuk mengembangkan usaha mitra bisnisnya.

Bukalapak telah menjalin kerja sama dengan 20 juta pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) sebagai mitra bisnis. Sektor tersebut berkontribusi 61% terhadap PDB nasional dan menyerap 97% dari total tenaga kerja di Tanah Air.

"Pandangan dari Bukalapak apabila kita bisa membantu sektor UMKM, ini berarti kita membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata President Bukalapak Teddy Oetomo saat acara Media Day di Jakarta, (21/10).

Inisiatif lainnya yang dilakukan ialah memperbaiki market akses sesuai point Sustainable Development Goals (SDGs) 10 mengenai isu ketimpangan, yang mana pelaku usaha modern kerap mengambil pangsa pasar dari pelaku usaha tradisional.

"Untuk masalah tersebut kita berikan kapabilitas ke pelaku usaha tradisional supaya mereka bersaing dengan pelaku usaha modern. Seperti mendapat barang lebih cepat dan murah agar bisa bersaing," jelas Teddy.

Bukalapak melalui Mitra Bukalapak telah merangkul 14,2 juta UMKM di seluruh Indonesia untuk mentransformasi bisnis digital dan menempatkan mereka sejajar dengan bisnis-bisnis modern.

Bukalapak berkolaborasi dengan sejumlah pihak, seperti menggandeng World Wild Fund for Nature (WWF) Indonesia, Bank DBS Indonesia, dan PlasticPay.

CEO Plasticpay Suhendra Setiadi menjelaskan 72% penduduk Indonesia masih dinilai kurang bertanggungjawab terhadap konsumsinya. Menurutnya, tantangan yang dihadapi itu bagaimana merubah perilaku masyarakat.

"Kami hadir bersama Bukalapak melakukan program perilaku masyarakat terhadap botol plastik. Caranya dengan menukarkan sampah plastik dengan poin melalui dropbox PlasticPay di warung dan toko mitra Bukalapak," ucapnya.

Poin yang terkumpul dapat digunakan untuk bertransaksi di seluruh warung dan toko mitra Bukalapak. Dengan hal tersebut, dapat melakukan transformasi dari sampah menjadi belanjaan. (E-3)