visitaaponce.com

Bauran EBT Indonesia di 2022 hanya Capai 14,11

Bauran EBT Indonesia di 2022 hanya Capai 14,11%
Foto udara kawasan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Praya, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (5/3).(Antara)

MENTERI Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyampaikan bauran energi primer energi baru terbarukan (EBT) sepanjang 2022 sebesar 14,11%.

Angka tersebut di bawah target yang dipatok pemerintah sebesar 15,7% atau setara 366,4 juta barel setara minyak (MBOE) di 2022. Arifin menuturkan, jumlah bauran energi primer pembangkit listrik di Indonesia masih didominasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) batu bara.

"Kalau dilihat bauran EBT itu masih sangat kecil ya, kebanyakan masih didominasi batu bara sebesar 67%. Bauran EBT hanya 14,11%," kata Arifin dalam konferensi pers di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (30/1).

Secara tahunan, bauran EBT hanya naik tipis dari sebelumnya di 2021 yang mencapai 13,65%. Pemerintah berupaya mendorong bauran EBT dengan rencana penambahan pembangkit sebesar 20,9 gigawatt seperti Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) hingga 2030.

Adapun target bauran EBT yang dipatok pemerintah meningkat dari tahun ke tahun hingga mencapai 23% di 2025.

Arifin menambahkan kapasitas terpasang pembangkit listrik di 2022 mencapai 81,2 gigawatt (GW), yang mana PLTU masih merajai dengan 42,1 GW atau sekitar 55% dari total pembangkit yang terpasang. Lalu diikuti pembangkit litrik tenaga gas/gas uap/mesin gas (PLTG/GU/MG) sebesar 21,6 GW dan pembangkit listrik EBT yang terpasang hanya 12,5 GW.

Ke depannya, pemerintah akan berupaya mencapai pertumbuhan kapasitas listrik terpasang sebesar 85,1 GW di tahun ini.

Indonesia, lanjut Menteri ESDM, terus melakukan langkah konkret dalam mitigasi iklim, termasuk pengurangan emisi gas rumah kaca (GRK) dengan peningkatan target menjadi 31,89% dengan kemampuan sendiri, dan 43,20% dengan dukungan internasional.

"Progres di 2022 ini cukup baik. Penurunan emisi di sektor energi, total intensitas penurunan mencapai 0,335 ton CO2 per penduduk. Ini yang memang harus kita kampanyekan apakah ini akan menjadi setengah ton per penduduk," ucapnya. (E-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat