visitaaponce.com

Pemerintah Berupaya Kendalikan Tingkat Inflasi

Pemerintah Berupaya Kendalikan Tingkat Inflasi
Inflasi.(Ilustrasi)

KEPALA Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu mengungkapkan, pemerintah akan terus berupaya menjaga inflasi di dalam negeri. Upaya itu ditempuh melalui berbagai kebijakan, antara lain stabilisasi harga pangan, penguatan pasokan dan cadangan domestik, antisipasi gejolak harga akibat risiko gangguan cuaca, serta persiapan menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN). 

“Sinergi dan bauran kebijakan di tingkat pusat dan daerah terus dilakukan bersama Bank Indonesia untuk menjaga agar sasaran inflasi kembali pada sasaran yang ditetapkan Pemerintah,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers, Kamis (2/2).

Baca juga: Koreksi IHSG Sepanjang Januari bukan karena Fundamental

Berdasarkan laporan Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat inflasi umum pada Januari 2023 tercatat berada di angka 5,28% (year on year/yoy), turun dari bulan sebelumnya yang sebesar 5,51% (yoy). Penurunan tersebut, kata Febrio, utamanya didukung oleh melandainya tingkat inflasi pada komponen administered price yang berasal dari harga bahan bakar. 

“Pemerintah terus mengantisipasi pergerakan harga komoditas energi dan ketersediaan pasokan BBM untuk memastikan fungsi stabilisasi APBN, yaitu sebagai shock absorber di tengah kondisi global yang masih bergejolak,” terangnya.

Inflasi pada komponen administered price tercatat 12,28% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan Desember 2022 yang ada di angka 13,34%. Hal ini didorong oleh menurunnya tarif angkutan udara dan bensin. Sementara harga rokok dan tarif air PAM mengalami kenaikan yang dipengaruhi oleh kenaikan tarif cukai dan peningkatan pelayanan air bersih kepada masyarakat. 

Penurunan juga terjadi pada komponen inti menjadi 3,27% (yoy) di Januari 2023 dari bulan sebelumnya yang tercatat 3,36% (yoy). Sebab melandainya tingkat inflasi inti ialah penurunan inflasi kebutuhan sandang, perumahan, dan jasa layanan perumahan serta rekreasi. Sementara di sisi lain, terjadi peningkatan inflasi pada sektor kesehatan serta perawatan pribadi dan jasa lainnya. 

“Inflasi inti yang masih terjaga di atas 3% menunjukkan daya beli masyarakat yang masih kuat dan optimistis menyambut tahun 2023,” kata Febrio. 

Sedangkan inflasi pangan bergejolak (volatile food) sedikit meningkat menjadi 5,71% (yoy) dari bulan sebelumnya yang tercatat di angka 5,61% (yoy). Peningkatan itu didorong oleh harga pangan yang cenderung volatile sebagai dampak faktor musiman dan gangguan cuaca. 

“Untuk menjamin ketersediaan pangan dan menjaga stabilitas harga pangan di masyarakat, Pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui percepatan impor, antisipasi lonjakan harga akibat risiko gangguan cuaca, serta persiapan menghadapi Ramadan dan Idul Fitri yang sudah dilakukan dari sejak awal tahun,” jelas Febrio. (OL-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Astri Novaria

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat