Panen Padi di Kabupaten Bekasi Melimpah, ini Pesan dan Harapan Petani
KETUA Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA Kabupaten Bekasi) Mulyana memastikan, kebutuhan dan pasokan beras di wilayahnya dalam kondisi aman dan melimpah. Bahkan tak menutup kemungkinan, beras dari Bekasi juga mampu menyangga kebutuhan beras di Jawa Barat dan Ibu Kota Jakarta.
Kepastian ini disampaikan Mulyana saat meninjau panen raya padi bersama Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) di luas lahan 423 hektare Desa Sukamakmur, Kecamatan Sukakarya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
"Alhamdulillah panen musim ini hasilnya sangat memuaskan. Padahal secara jadwal tanam disini sedikit maju. Dalam kesempatan ini, saya juga menyampaikan kualitas padinya sangat bagus dan lembut sesuai apa yang diharapkan oleh petani," ujar Mulyana, Minggu (5/2).
Menurut Mulyana, produktivitas padi di Kabupaten Bekasi cukup bagus karena setiap kali tanam mampu menghasikan 6 sampai 7 ton per hektar. Hal ini terjadi karena pemerintah terus memberikan bantuan dan pendampingan.
"Salah satunya bantuan Alsintan dan Kredit Usaha Rakyat. Saya kira sangat membantu sekali karena bisa meningkatkan produksi," katanya.
Baca juga : BPS: Panen Padi Kabupaten Bekasi Meningkat 3 Persen, Sangga Jabar dan DKI Jakarta
Ketua Gapoktan Karya Makmur Bekasi, Caya Dadang menyampaikan terimakasih atas dukungan pemerintah dalam melakukan pendampingan petani. Termasuk dalam memberi bantuan bibit unggul dan juga teknologi mekanisasi.
"Alhamdulillah dengan bantuan tersebut para petani disini mampu meningkatkan produksi dengan rata-rata hasil panen mencapai 6 hingga 7 ton per hektare. Saya kira hasil ini tak lepas dari berbagai bantuan pemerintah," katanya.
Penyuluh Pertanian Sukamakmur Bekasi, Wawan Kurniawan mengatakan penanaman maupun hasil panen di Kabupaten bekasi sudah sangat memuaskan dengan rata-rata hasil panen mencapai 6 ton lebih. Hasil tersebut, kata Wawan, sudah sesuai target karena varietas yang digunakan adalah IR 42.
"Selain itu, disini kami sudah mendapat banyak bantuan dan pendampingan. Terutama pupuk organik cair dan cara membuat biosaka," jelasnya. (RO/OL-7)
Terkini Lainnya
Bantahan SYL soal Fee 20% Kementan Dinilai Masuk Akal
Kembali Buat Gebrakan, Mentan Libatkan Para “Jawara” Peternakan Sediakan Daging dan Susu
Kementan Gencar Sosialisasikan Kebijakan Pengembangan Tebu Rakyat
Kementan Melepas Ekspor Ubi Jalar ke Jepang dan Korea Selatan
BPS: Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional Alami Kenaikan Mencapai 118,77
Kambing Perah, Jurus Baru Dukung Persusuan Nasional
SYL Dapat Perlindungan dari LPSK
Kiai Said Aqil Ajak Masyarakat Indonesia Perkuat Ketahanan Pangan Nasional
Kunjungi Sukoharjo, Mentan SYL Cek Pengembangan Kelapa Genjah 1 Juta Batang
Dukung Stabilitas Harga Cabai Rawit, Kementan Bagikan Benih Gratis untuk Masyarakat
Ini Cara Mengetahui dan Tangani Hama Spodoptera Frugiperda pada Jagung
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap