visitaaponce.com

Target Wisman Kini 8,5 Juta Orang, Kemenparekraf Sasar Tiongkok, India, dan Uzbekistan

Target Wisman Kini 8,5 Juta Orang, Kemenparekraf Sasar Tiongkok, India, dan Uzbekistan
Target kunjungan wisman 2023 yang semula 7,4 juta menjadi 8,5 juta, bertambah 1,1 juta orang.(Dok Kemenparekraf)

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mendapatkan sejumlah tambahan target yang harus dicapai, mulai kunjungan wisman 2023 yang semula 7,4 juta menjadi 8,5 juta, bertambah 1,1 juta orang. Begitu pula pergerakan wisatawan nusantara yang semula 1,4 miliar menjadi 1,8 miliar. Target lainnya, penyerapan pekerja sektor parekraf diharapkan mencapai 4,4 juta orang pada 2024.    

"Penambahan target itu mungkin karena terlihat ada momentum yang lebih kuat. Target baru ini harus terus kita pantau, empat kuarter ini kalau dikalikan 2,5 juta, hingga akhir tahun bisa menembus sekitar angka 9 juta,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Uno dalam The Weekly Brief With Sandi Uno di Jakarta, Selasa (2/5).

Guna mencapai target baru itu, lanjut Sandiaga, harus didukung pembukaan penerbangan internasional, termasuk yang langsung dari negara-negara yang diyakini berpotensi besar, termasuk wisatawan Tiongkok, India, Uzbekistan. ”Kami tengah upayakan ada penerbangan langsung dari negara-negara itu ke Manado dan Labuan Bajo.”

Sandiaga merinci, wisman yang berkunjung ke Indonesia pada Maret 2023 didominasi dari Malaysia sebanyak 124,62 ribu kunjungan (15,39%), Singapura 111,26 ribu (13,74%), Australia 96,16 (11,87%), Timor Leste 63,59 (7,85%) serta Tiongkok 51,97 ribu (6,42%). Terjadi peningkatan jumlah kunjungan wisman secara kumulatif dari Januari hingga Maret 2023 sebanyak 2,25 juta kunjungan atau naik 508,87% dibandingkan periode yang sama pada 2022.

“Jumlah itu sesuai dengan proyeksi kami, kami bersyukur angka tersebut ada di target atas. Pencapaian ini ditunjang  jumlah penerbangan dan jumlah ketersediaan kursi yang terus meningkat. Kita juga perlu mewaspadai potensi penurunan wisman lantaran adanya low season setelah musim panas yang harus diantisipasi sebelum peak season pada akhir tahun.” (X-8)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat