visitaaponce.com

Gelar Konferensi Nasional, IFG Cari Solusi Tingkatkan Literasi Keuangan

Gelar Konferensi Nasional, IFG Cari Solusi Tingkatkan Literasi Keuangan
Costumer Care Representative IFG Life melayani nasabah.(Antara)

INDONESIA Financial Group (IFG) menyelenggarakan konferensi nasional untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di Tanah Air. Dalam kegiatan itu IFG mengumpulkan 200 lebih abstraksi dan menyaringnya menjadi 66 abstrak guna dibahas lebih lanjut dengan berbagai pihak terkait.

Direktur Utama IFG Hexana Tri Sasongko mengatakan, melalui konferensi nasional tersebut, IFG berupaya untuk memecahkan kebuntuan dalam upaya peningkatan literasi di sektor keuangan.

"Ada gap pemahaman yang disebabkan karena level literasinya yang belum tinggi di Indonesia. Itu berimplikasi pada asuransi dan dana pensiun pada pembangunan," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (16/5).

Rendahnya tingkat literasi keuangan itu menyebabkan kontribusi sektor keuangan, utamanya dari sisi asuransi dan dana pensiun sangat rendah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional. Padahal, keduanya amat berpotensi untuk mendongkrak perekonomian Indonesia.

Dari Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) Indonesia yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di 2022, tingkat literasi keuangan nasional masih cukup rendah, yakni 49,68%. Sedangkan tingkat inklusi keuangan di tahun yang sama sudah berada di angka 85,10%.

Tingkat literasi keuangan Indonesia itu bahkan disebut masih lebih rendah bila dibandingkan dengan negara-negara di kawasan ASEAN. Itu juga terefleksi dari banyaknya kesalahpahaman, salah pengertian, salah paradigma publik terhadap sektor keuangan, utamanya dari sisi asuransi dan dana pensiun.

"Ada abstrak lebih dari 200 dan terseleksi menjadi 66 yang kemudian akan menjadi diskusi dalam konferensi. Diharapkan konferensi ini akan menghasilkan rekomendasi yang bisa dimanfaatkan untuk kemajuan industri asuransi, khususnya kita berikan masukan kepada regulator IKNB OJK dan kepada pemerintah serta stakeholder," kata Hexana.

Di kesempatan yang sama, Head of IFG Progress Reza Yamora Siregar menyatakan, melalui konferensi nasional tersebut diharapkan ada solusi konkret yang dapat digunakan untuk mengungkit tingkat literasi keuangan, khususnya asuransi dan dana pensiun.

Reza menjelaskan, berbagai kajian terbaik dalam konferensi nasional tersebut dapat menjadi landasan ilmiah dan rujukan kebijakan untuk meningkatkan kinerja sektor asuransi dan dana pensiun nasional.

"Karena datangnya dari berbagai sudut pandang, berbagai kajian tersebut menyorot kedua sektor secara komprehensif, di mulai dari analisis berbasis volatility, uncertainty, complexity, and ambiguity (VUCA) pada makroekonomi nasional, regional dan global, hingga prospek, peluang, tantangan, serta inovasi digitalisasi yang dapat diterapkan pada sektor asuransi dan dana pensiun," jelasnya.

Sementara itu Associate Director untuk Penelitian LPEM FEB UI Jahen Fachrul Rezki menilai, upaya peningkatan literasi asuransi dan dana pensiun menjadi krusial. Sebab, keduanya amat berkaitan dengan kebutuhan hidup masyarakat.

Upaya peningkatan itu menurut dia merupakan tugas semua pihak. Karenanya, dari konferensi nasional itu Jahen berharap akan muncul banyak kajian yang nantinya dapat dimanfaatkan oleh pemangku kepentingan untuk mengembangkan asuransi dan dana pensiun di Indonesia.

"Hasil dari konferensi ini akan dimasukkan ke dalam jurnal artikel. Kita berkolaborasi dengan Binus, UGM, UNS. Nanti semua paper yang dipresentasikan di konferensi ini akan di-publish ke dalam jurnal. Harapannya ada multiplier effect yang makin besar, atensi masyarakat terhadap topik ini makin meningkat," pungkas dia. (E-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat