visitaaponce.com

Mantaprenuer Bank Mandiri Taspen Dorong UMKM Raih Kesuksesan

Mantaprenuer Bank Mandiri Taspen Dorong UMKM Raih Kesuksesan
Pelatihan Program Mantapreneur Bank Mandiri Taspen.(DOK Bank Mandiri Taspen)

USIA senja tidak menjadi penghalang seseorang untuk mencari rezeki dengan berusaha. Namun, minimnya pengalaman dan pengetahuan bagaimana menjalankan sebuah usaha dengan tepat, menjadi kendala yang harus dihadapi.

Mantapreneur, program yang digagas Bank Mandiri Taspen (Mantap) menjadi solusi. Melalui program ini, para pelaku UMKM mendapat pelatihan dan bimbingan bagaimana caranya menjalankan usaha yang digeluti untuk meraih kesuksesan.

Tri Puji Lestari, warga Kota Batu Malang, Jawa Timur, yang merupakan pensiunan ASN, merupakan salah satu yang merasakan manfaat program Mantapreneur. Bersama suaminya, ia mulai mencoba peruntungannya berbisnis kuliner dengan berjualan rujak cingur.

Seiring dengan waktu, produk jualannya cukup laris manis dan sudah punya banyak pelanggan. Namun, pandemi Covid-19 mengacaukan semuanya. Dalam kondisi sulit itu, ibu yang kini berusia 60 tahun itu ikut pelatihan Tim Bank Mandiri Taspen.

"Saya dimotivasi untuk terus semangat dan pantang menyerah untuk berusaha di saat pandemi. Saya diberi banyak pelatihan, mulai membuat kue, puding, dan aneka kuliner yang sedang viral, dan lainnya hingga wawasan saya semakin luas," jelasnya.

Dari pelatihan Bank Mantap, Tri mengaku semakin kreatif berusaha. Ia kemudian mulai melirik usaha jambu kristal. "Saya menanam dan berjualan jambu kristal yang saat itu sedang trend. Alhamdulilah, omsetnya mencapai 1-2 kwintal, cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari," ungkapnya.

Ia pun semakin giat berinovasi. Ia kini membuat aneka kuliner unik khas Malang, salah satunya cokelat apel. Manfaat lain yang bisa dirasakan Tri dari program pelatihan Bank Mantap adalah memanfaatkan dunia digital melalui media sosial untuk berjualan

Hal serupa juga dialami Yuliana Wosimwor, 60, asal Manokwari, Irian Jaya. Menjadi pencari nafkah utama setelah suaminya meninggal dunia, Yuliana berjuang keras untuk biaya pendidikan anak-anaknya.

Pada 2017, Yuliana ikut pelatihan pembuatan keripik keladi yang diadakan Tim Bank Mantap. Dengan ketekunan dan keuletan, Yuliana sukses menjalankan bisnis keripik keladi. "Omset awalnya hanya 100 ribu, hingga terus naik dan naik menjadi 200 ribu hingga sekarang 500 ribu rupiah per hari," jelasnya.

Setelah sukses membuat keripik keladi, ia kini membuat produk baru, yaitu abon ikan tuna. Sama dengan keripik, penjualan abon ikan tuna juga hasilnya cukup menggembirakan.

Elmamber Petamu Sinaga, Direktur Utama Bank Mandiri Taspen menyatakan,  
apa yang dijalani Tri dan Yuliana yang sukses berwirausaha meski sebelumnya tidak punya pengalaman sama sekali merupakan salah satu tujuan dari program Mantapreneur. "Mereka sebelumnya tak punya pengalaman, tapi bisa sukses menjadi pengusaha usai mendapatkan program pelatihan dari Bank Mandiri Taspen," ungkap Elmamber. (RO/R2)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat