visitaaponce.com

Peran Tagana Cegah Bencana Sosial di Tangsel Ditingkatkan

Peran Tagana Cegah Bencana Sosial di Tangsel Ditingkatkan
Ilustrasi Tagana(MI/Sriyanti)

PEMERINTAH Kota Tangerang Selatan melalui Dinas Sosial (Dinsos) terus berupaya untuk meningkatkan kesiapan relawan masyarakat dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) dalam menghadapi berbagai jenis bencana.

Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie menegaskan Tagana diharapkan dapat lebih mengembangkan kemampuan dan kesiapan mereka dalam menanggulangi berbagai bentuk bencana.

“Jadi, taruna siaga bencana (tagana) ini saya harap ke depannya akan lebih mengembangkan lagi kemampuan, kesiapannya dalam rangka menanggulangi bencana,” ujar Benyamin dalam sambutannya pada acara Pendayagunaan pemberdayaan Tagana dalam Penanggulangan Bencana di Puspemkot Tangsel.

Baca juga : Kemensos Usulkan Cuaca Ekstrem Masuk dalam RUU PB Gantikan Wabah

Dikatakan, bencana yang harus diwaspadai bukan hanya bencana alam saja, tetapi harus dicegah lebih meluas terjadinya bencana sosial seperti penyakit khusus demam berdarah, gelandangan dan pengemis, judi online, sabung ayam dan lain sebagainya.

“Sebelum terjadi bencana, kita harus tahu dan mengantisipasinya untuk mencegah bencana lebih luas lagi. Intinya jika bisa satu orang kita selamatkan dalam bencana sosial ini, alhamdulillah. Tapi kalau bisa 5-10 orang, itu yang kita pikirkan bersama,” tukasnya.

Kepala Dinsos Kota Tangsel Mohammarvin Ardani menambahkan, kegiatan ini bertujuan untuk me-review ulang tugas dan peran relawan masyarakat.

Baca juga : Mensos: Kampung Siaga Bencana Ubah Pola Pikir Masyarakat

Semua peserta pelatihan diberikan ilmu yang mungkin pernah mereka dapatkan sebelumnya, mengenai berbagai macam hal yang harus mereka lakukan jika ada sinyal-sinyal akan terjadi bencana.

“Jadi kita me-review ulang tugas relawan masyarakat. Kalo ada bencana mereka ngapain sih seharusnya, termasuk mereview Tagana karena sudah lama tidak training dan tidak diklat kan, ini mengingatkan mereka. Jadi peran mereka apa saja sih,” jelasnya.

Pelatihan ini dihadiri 125 orang dari kecamatan dan kelurahan serta perwakilan Tagana.

Baca juga : Mensos Tekankan Pentingnya Ciptakan Ruang yang Sama bagi Disabilitas

Ervin berharap melalui acara ini, para relawan dan perangkat daerah terkait bencana dapat satu frekuensi dalam menghadapi bencana. Ia juga berencana membuat SOP penanganan bencana bersama BPBD, mengingat peran Dinsos lebih berfokus pada penanganan pengungsian dan kebutuhan dasar saat bencana terjadi.

“Harapannya mereka mereview tugas dan peran serta relawan , atau perangkat daerah terkait bencana. Kedua, biar kita satu frekuensi nih terkait bencana,” ucap dia.

Dengan upaya ini, diharapkan kesiap-siagaan Tagana dan relawan lainnya dapat meningkatkan kemampuan dan koordinasi dalam penanggulangan bencana, sehingga masalah dapat dicegah lebih awal dan ditangani dengan lebih efektif. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat