Gali Minat pada Profesi Keinsinyuran Tripatra Gelar Engineering for Teenagers
MENGHADAPI dinamisnya kompetisi global dan masifnya pembangunan infrastruktur tanah air, kebutuhan tenaga keinsinyuran semakin tinggi dari tahun ke tahun. Namun, kebutuhan insinyur profesional di Indonesia, belum diimbangi dengan sumber daya manusia (SDM) yang ada.
Berdasarkan data Persatuan Insinyur Indonesia (PII), jumlah insinyur di Indonesia masih berada di rasio 5.300 insinyur per juta penduduk sedangkan Vietnam di rasio 9.000 per juta penduduk, Amerika Serikat dan Korea masing-masing di rasio 20.000 dan 25.000 per juta penduduk. Oleh karena itu, perlu adanya dukungan dari berbagai pihak untuk meningkatkan kuantitas maupun kualitas insinyur tanah air untuk mewujudkan Indonesia Emas di 2045.
President Director & CEO - PT Tripatra Engineers and Constructors (Tripatra), Raymond Naldi Rasfuldi, mengatakan Tripatra menyadari pembangunan SDM menjadi kunci penting pembangunan Indonesia di masa depan. Hal inilah yang mendasari Tripatra menggelar sebuah program edukasi pengenalan profesi keinsinyuran yang bertajuk Engineering for Teenagers.
"Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan lebih dekat tentang dunia keinsinyuran kepada para siswa-siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) dengan mengajak mereka berkenalan dengan profesi insinyur serta melakukan eksperimen terkait rekayasa sederhana bidang energi," ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (27/7).
Kegiatan Engineering for Teenagers 2023, yang diselenggarakan sebagai bagian dari rangkaian Hari Ulang Tahun (HUT) 50 Tripatra, pada Sabtu (22/7) lalu diikuti 100 siswa-siswi dari 84 SMP negeri dan swasta yang berasal dari wilayah Jabodetabek.
Sepanjang program, peserta diperkenalkan dengan sosok-sosok insinyur yang berpengalaman di bidangnya masing-masing. Para pembicara membagikan pengalaman kerja sebagai insinyur, tantangan dan bagaimana peran seorang insinyur sebagai problem solver serta terus memberikan semangat bagi peserta yang ingin mengembangkan minat dan profesi di bidang keinsinyuran.
Selain itu, di dalam program ini, para siswa-siswi juga diberikan pemahaman mengenai energi terbarukan serta ditantang untuk dapat membuat eksperimen energi terbarukan sederhana yaitu membuat rumah model pembangkit listrik bertenaga angin. Para siswa-siswi diharuskan untuk menyelesaikan tantangan dalam waktu yang telah ditentukan. Terdapat enam pemenang rangkaian terbaik yang terpilih mendapatkan hadiah dan akan menjalani kelas mentoring bersama.
"Kegiatan Engineering for Teenagers ini merupakan salah satu bentuk komitmen Tripatra dalam berkontribusi bagi pembangunan potensi generasi penerus, sekaligus merupakan implementasi program environmental, social, and governance (ESG) dan mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) dalam hal pengembangan masyarakat dan pendidikan bermutu," kata Head of Corporate Communication & Sustainability Division, Ninesiana Melinadona.
Sejak pertama kali diadakan pada 2019, program Engineering for Teenagers telah berhasil menjangkau lebih dari 250 siswa-siswi SMP dari 156 sekolah. Diharapkan para siswa yang telah berpartisipasi dalam kegiatan ini dapat menularkan informasi edukasi yang sudah diperoleh kepada siswa lain di sekolah mereka masing-masing. (E-3)
Terkini Lainnya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap