visitaaponce.com

PT Daikin Indonesia Arahkan Investasi Strategis pada Bisnis Berkelanjutan

PT Daikin Indonesia Arahkan Investasi Strategis pada Bisnis Berkelanjutan
Peresmian pabrik Daikin di Bekasi, Jawa Barat, beberapa waktu lalu(Antara)

PT Daikin Airconditioning Indonesia terus berkomitmen untuk mengurangi jejak karbon melalui strategi global “DAIKIN Environmental Vision 2050”.

Salah satu komitmen Daikin di Indonesia ditunjukkan dalam beberapa investasi strategis, mulai dari pembuatan produk dengan teknologi dan inovasi yang ramah lingkungan, pembangunan pabrik, dan area kantor pusat berkonsep green and energy-efficient.

Presiden Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia Shinji Miyata mengatakan, sejak 1980 Daikin sudah berinovasi menyediakan produk AC (air conditioner) yang ramah terhadap lingkungan dengan teknologi inverter.

"Daikin merupakan pelopor pengguna freon R32 yang teruji ramah lingkungan. Hingga saat ini, produk inverter kami jadi produk yang paling dicari, bahkan mencapai penjualan satu juta unit di tahun 2022,” kata Shinji dalam konferensi pers "Daikin Strategic Investment to Support Indonesia's Carbon Neutrality Goals 2060” di Jakarta, Rabu (6/9).

Shinji menuturkan, investasi strategis Daikin untuk pengembangan produk AC dilakukan pada tiga aspek. Pertama, AC dengan teknologi inverter dan refrigeran/freon R32 memungkinkan efisiensi daya listrik dan potensi pemanasan global (global warming potential-GWP) lebih rendah.

Kedua, adanya teknologi Global Platform (GPF) yang jika terkoneksi ke unit AC Daikin, terdapat kecerdasan buatan (AI) yang bisa mempelajari kebiasaan penggunaan AC di sebuah gedung/lokasi dan mengolah datanya untuk mengurangi biaya listrik secara otomatis.

"Ketiga, Daikin juga akan membuat aplikasi yang bisa memantau pergerakan dan penggunaan tabung freon miliknya untuk mengurangi jejak karbonnya secara global," ujar Shinji.

Lebih lanjut, selain berfokus pada pengembangan produk, Daikin juga terus mempromosikan semangat mencapai netral karbon pada pembangunan pabriknya di Cikarang, Jawa Barat.

Direktur PT Daikin Airconditioning Indonesia & PT Daikin Industries Indonesia Budi Mulia menjelaskan, pabrik di atas lahan seluas 20 hektar ini akan mengadopsi Internet of Things (IoT) dan Artificial Intelligence (AI).

“Hal ini tentu bermanfaat bagi pengayaan SDM kita tentang know-how manufaktur yang fully digital nantinya. Pabrik ini nantinya hanya akan memproduksi AC inverter yang hemat listrik dengan refrigeran R32 yang lebih ramah lingkungan,” ujar Budi.

Terkait nilai investasi sendiri, Budi mengatakan, pihaknya akan menggelontorkan dana secara bertahap. Terdapat dua fase yang akan dilakukan, di antaranya untuk Factory 1 senilai Rp3,3 triliun yang mulai beroperasi di akhir 2024. Kemudian, untuk Factory 2 estimasi nilai investasi sebesar Rp2,7 triliun dan akan beroperasi pada 2028.

"Untuk kapasitas produksi maksimum Factory 1 adalah 1,5 juta set AC rumah tangga per tahun, dan Factory 2 maksimum 500 ribu set AC rumah tangga dan 200 ribu set AC komersial,” tuturnya.

Di sisi lain, Daikin juga telah menetapkan lokasi kantornya yang telah bersertifikat Green Mark Platinum, yang artinya telah menghemat sampai dengan 30% energi dan memiliki ventilasi alami yang baik.

"Khusus di area kantor, kami juga menambahkan live showroom, control room, dan instalasi tata udara modern khas Daikin yang dapat didemonstrasikan langsung kepada klien-klien kami," ujarnya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Iklim Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM Iwan Suryana menyampaikan apresiasi pada Daikin yang telah memberi aksi nyata dalam mendukung target nasional netral karbon tahun 2060.

Menurutnya, keberadaan Daikin selama lebih dari 50 tahun di Indonesia telah menyumbang investasi penting kepada negara dalam berbagai aspek.

"Hari ini saya melihat bagaimana produk, rencana pembangunan pabrik, sampai area perkantoran Daikin dirancang dengan sangat detail dan mencerminkan teknologi yang hemat energi, peduli kesehatan orang-orang yang ada di dalamnya, dan tentu saja berdampak positif pada lingkungan hidup secara jangka panjang. Saya berharap pelaku bisnis lain bisa menjadikan Daikin sebagai contoh yang baik di mana bisnis dan pembangunan berkelanjutan bisa berjalan beriringan,” ujarnya. (E-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat