Pemerintah Bakal Terbitkan ORI dengan Bunga 6,40
![Pemerintah Bakal Terbitkan ORI dengan Bunga 6,40%](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/2d00d5d52774058eb1400b49be9d6211.jpeg)
Pemerintah bakal menerbitkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI025 dengan tingkat bunga paling tinggi 6,40% per tahun. Penerbitan bakal dilakukan mulai Senin, 29 januari 2024, hingga 22 Februari 2024.
ORI025 yang akan dirilis memiliki dua seri, yakni ORI025T3 bertenor tiga tahun dengan tingkat kupon 6,25%, dan ORI025T6 bertenor enam tahun dengan tingkat kupon 6,40%. Dua obligasi ritel itu memiliki tingkat kupon tetap, alias fixed rate.
Merujuk dari laman Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, dua seri ORI025 akan dilelang secara daring (online/e-SBN). Proses pemesanan pembelian ORI025T3 dan ORI025T6 secara online dilakukan melalui empat tahap yaitu, pertama registrasi/pendaftaran, kedua pemesanan, ketiga pembayaran dan keempat setelmen/konfimasi.
Pemesanan pembelian disampaikan melalui sistem elektronik yang disediakan mitra distribusi yang memiliki interface dengan sistem e-SBN.
Baca juga: Satu Obligasi Berkelanjutan Tercatat di BEI pada Pekan Keempat Januari 2024
Adapun penetapan hasil penjualan akan dilakukan pada 26 Februari 2024 dan setelmen dilakukan pada 28 Februari 2024. Maksimum pemesanan untuk ORI025T3 ialah Rp5 miliar. Sedangkan nilai maksimum pemesaran ORI025T6 ialah Rp10 miliar.
Diketahui, dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024, pemerintah berencana melakukan penarikan utang senilai Rp600 triliun. Penarikan utang tersebut sedianya dilakukan melalui penerbitan SBN dan pinjaman.
Baca juga: Kelola Aset untuk Masa Depan yang Lebih Cerah Bersama Financial Advisor dari BRI Prioritas
Rencana penarikan utang itu bakal menambah besaran utang Indonesia yang telah menembus Rp8.041 triliun hingga akhir November 2023. Pemerintah berulang kali mengatakan, kendati nilai utang itu terus meningkat, rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih terkendali dan relatif melandai.
Per akhir November, rasio utang terhadap PDB berkisar 39%. Itu masih berada di bawah batas maksimal atau keamanan utang yang diatur dalam Undang Undang 17/2003 tentang Keuangan Negara yang ditetapkan sebesar 60% terhadap PDB. (Z-11)
Terkini Lainnya
ORI025 SBN Pertama di 2024, Investasi Aman bagi Pemburu Cuan
Bank Commonwealth Optimistis Obligasi Negara Ritel ORI024 Diminati Investor
Mandiri Sekuritas Distribusikan ORI024
Mandiri Sekuritas Tawarkan SBN Ritel ORI023
Moduit: ORI Salah Satu Instrumen Investasi Menarik Saat Ini
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap