LPKR Optimistis Pendapatan Bisnis Mal Naik Tahun Ini
![LPKR Optimistis Pendapatan Bisnis Mal Naik Tahun Ini](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/736040f0de16b40f4a3e15b05f9c174d.jpg)
PT Lippo Karawaci Tbk. (LPKR) optimistis mencatatkan pertumbuhan kinerja bisnis mal pada 2024, meneruskan tren positif pada 2023 setelah pemulihan Covid-19.
Group CEO LPKR John Riady menyampaikan bahwa di segmen gaya hidup, terutama dari bisnis mal/pusat perbelanjaan dan hotel, LPKR mempertahankan kinerja keuangan yang stabil di 2023 dengan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 9% yoy menjadi Rp1,3 triliun.
"Laba kotor juga meningkat 6% yoy menjadi Rp854 miliar. Sementara itu, EBITDA turun 5% menjadi Rp289 miliar disebabkan peningkatan opex untuk mendukung pemulihan pascapandemi," ujar John seperti dikutip Medcom.Id, Selasa (30/4).
Baca juga : Kuartal I/2024, Pra-penjualan LPKR Tercatat Sebesar Rp1,5 Triliun
Khusus di segmen mal, pendapatan pada 2023 naik menjadi Rp561 miliar, tumbuh 11% dari Rp505 miliar pada 2022, dan 27% dari Rp346 miliar pada 2021. Rata-rata pengunjung mal juga meningkat sebesar 9% yoy menjadi 10 juta pengunjung per bulan dari 9,1 juta pengunjung pada 2022. Jumlah pengunjung pun melesat dari rata-rata 6,9 juta per bulan pada 2021.
Untuk memacu bisnis mal, LPKR telah melakukan pemulihan aset mal ikonik seperti Gajah Mada Plaza. Pada 2024, LPKR juga mengembangkan kembali Plaza Semanggi yang terletak di kawasan pusat bisnis utama (CBD) Jakarta. Seperti diketahui, LPKR saat ini mengelola 59 mal di 39 kota di Indonesia, dengan area operasional bersih yang dapat disewakan sekitar 1,67 juta meter persegi.
Riset Colliers Indonesia menyebutkan kinerja bisnis ritel secara bertahap kembali ke tingkat sebelum pandemi, dengan beberapa merek memperluas kehadirannya, termasuk yang baru memasuki pasar Indonesia. Kunjungan mal juga telah melampaui tingkat tahun lalu dengan pertumbuhan antara 15% dan 20%.
Baca juga : PT Lippo Karawaci Targetkan Prapenjualan Rp5,37 Triliun
Menurut riset tersebut, daya tarik sangat penting untuk tetap relevan dalam lanskap kompetitif. Beberapa mal mencoba pendekatan baru untuk menarik pengunjung dengan menawarkan pilihan hiburan. Selain itu, penyewa besar tradisional, seperti supermarket, juga mengalami kebangkitan popularitas, menguntungkan mal yang sudah ada, dan yang akan datang.
Beberapa mal sedang meremajakan struktur fisiknya untuk menarik calon penyewa baru, sehingga menjadi magnet bagi pengunjung. Pemilik properti juga diharapkan untuk terus mengidentifikasi tren yang muncul karena perpaduan penyewa yang terencana dengan baik merupakan faktor penting yang membedakan satu mal dengan mal lainnya.
Ketua Umum Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Alphonzus Widjaja mengatakan tingkat kunjungan mal atau okupansi mal telah naik sebesar 100% dibandingkan sewaktu pandemi Covid-19. Alphonzus Widjaja juga memperkirakan pertumbuhannya akan mencapai 20% pada tahun ini.
Terkini Lainnya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap