Produk Multinasional di Indonesia Disebut tidak Terafiliasi dengan Israel
KETUA Umum Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Haryadi Sukamdani menyebut tidak ada produk-produk multinasional di Indonesia yang terafiliasi Israel.
Menurutnya, hal itu telah dikonfirmasi kepada para pemegang merek yang menjual produk-produk tersebut di Indonesia.
Di sisi lain, ia meminta pemerintah segera bersuara mengklarifikasi kepada masyarakat terkait benar tidaknya ada produk-produk terafiliasi Israel itu.
Baca juga : BDS Indonesia Jelaskan Produk Pro Israel tidak Masuk Daftar Boikot
“Kami telah informasikan kepada para pemegang merek yang menjual produk-produk yang disebut-sebut terafiliasi Israel itu, dan saya tidak menemukan bahwa dari mereka itu terafiliasi dengan Israel,” ujarnya lewat keterangan yang diterima.
Sebetulnya, kata Haryadi, PHRI sudah menyarankan kepada masing-masing brand untuk menyosialisasikan bahwa mereka tidak terafiliasi dengan Zionis kepada masyarakat.
“Tetapi, informasi yang terkait dengan masalah klarifikasi ini kelihatannya tenggelam dengan informasi yang lebih menyudutkan mereka,” tandasnya.
Baca juga : Tank Israel Serang Kamp Pengungsi Warga Gaza di Jabalia
Jadi, menurutnya, masyarakat semestinya harus bisa memilah mana berita yang benar dan tidak.
Artinya, masyarakat bisa mengecek bagaimana keberadaaan dari perusahaan-perusahaan yang disebut-sebut sebagai terafiliasi Isarel dan bagaimana sikap mereka terhadap Palestina.
“Masyarakat kan bisa mengecek keberadaan mereka semua, dan bagaimana sikap mereka terhadap Palestina. Saya sudah mengecek mereka perusahaan yang juga bekerja secara profesional dan tidak terkait dengan ideologi,” ungkapnya.
Baca juga : Sudah 7.150 Warga Palestina yang Ditangkap Israel sejak 7 Oktober
Karena, jika tidak, masyarakat Indonesia akan banyak yang terkena PHK. “Jadi, menurut saya, masyarakat juga harus lebih bijak memilah-milah. Kalau saya rasa, semuanya kita pasti antiIsrael, mungkin 99,9 persen bangsa Indonesia antiIsrael. Tapi, bukan berarti mata pencarian dari sebagian saudara-saudara kita dimatikan karena boikot yang dilakukan,” tegasnya.
Untuk itu, dia pun meminta pemerintah agar mau bersuara untuk menyampaikan kepada masyarakat bahwa perusahaan-perusahaan multinasional yang ada di Indonesia itu sama sekali tidak terafiliasi dengan Israel.
"Ini penting agar masyarakat paham bahwa perusahaan-perusahaan multinasional di Indonesia itu memang melakukan bisnisnya secara profesional,” pungkasnya. (Z-6)
Terkini Lainnya
Ratusan Staf Tuduh BBC Lakukan Liputan Bias di Gaza
Israel Terus Gempur Rumah Sakit di Gaza
Israel Serang Rumah di Gaza, Sejumlah Warga Tewas
Jurnalis Palestina Tewas dalam Setahun Serangan Israel di Gaza Meroket
Hamas Sebut Usulan Gencatan Senjata Gaza sebagai Tipu Daya, Maksudnya?
2 November 1917 Deklarasi Balfour Mulai Era Menyakitkan Palestina
Dana Situs Judi Online Mengalir ke Beberapa Perusahaan
Spanyol Batalkan Kontrak Beli Amunisi Israel
Perusahaan Indonesia-Abu Dhabi Perluas Pemasangan PLTS Atap
GAPKI Sebut Ekspor Sawit Indonesia ke Eropa tidak Terpengaruh EUDR
Bisnis Precast Dorong Pendapatan Usaha WSBP
Menlu Israel Perintahkan Proses Hukum Presiden Prancis Macron
Membangun Daya Belajar
Masa Depan Pendidikan Indonesia: Harapan dan Tantangan Presiden Prabowo
NU, Islam Nusantara, Fiqh Peradaban dan Humanitarian Islam: Suatu Upaya Memperkuat Keterlibatan Global
Robohnya Mahkamah Kami
Jangan Sia-siakan Hak Demokrasi: Jadilah Pemilih Cerdas
Kematian Sinwar dan Perang Abadi
1.000 Pelajar Selami Dunia Otomotif di GIIAS 2024
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap