Alokasi Dana Rp71 Triliun untuk Program MBG Masuk Kisaran Defisit 2025
![Alokasi Dana Rp71 Triliun untuk Program MBG Masuk Kisaran Defisit 2025](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/bf65dca055b28f203d32699eac3e29c1.jpg)
MENTERI Keuangan Sri Mulyani Indrawati memastikan alokasi dana program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang diusung presiden terpilih Prabowo Subianto di tahun depan tak akan menambah besaran kisaran defisit anggaran. Sebab, dana sebesar Rp71 triliun yang dialokasikan telah masuk dalam postur RAPBN 2025 yang dibahas pemerintah dan DPR.
“Rp71 triliun itu semua dalam postur. Tidak ada anggaran berlebih. Kalau di postur, artinya sudah ada deskripsi alokasi. Semua anggaran dalam UU APBN itu ada deskrispi alokasinya, jadi tidak ada yang berlebih. Dan Rp71 triliun itu ada dalam range postur defisit 2,29% hingga 2,82%. Jadi itu bukan on top dari range tersebut, tetapi sudah ada di dalamnya,” jelasnya dalam konferensi pers di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Senin (24/6).
Sri Mulyani menambahkan, alokasi anggaran Rp71 triliun itu sejauh ini bakal disiapkan dalam dana pencadangan di dalam Bagian Anggaran Bendahara Umum Negara (BA BUN). Itu karena sejauh ini belum ada perincian dari tim presiden terpilih mengenai pelaksanaan program MBG tersebut.
Baca juga : Penjelasan Sri Mulyani Soal APBN yang Selalu Defisit
“Jadi nanti akan kami lihat dan sinkronkan bagaimana tim dari presiden teprilih menyusun program itu, apakah sudah menetapkan dalam bentuk program, di mana eksekutornya dan siapa. Itu nanti akan menentukan bagaimana alokasi Rp71 triliun. Kalau belum, ya berarti dia dicadangkan dalam BA BUN,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, Anggota Bidang Keuangan Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Pemerintahan Prabowo-Gibran Thomas Djiwandono mengatakan, perincian perihal progam MBG masih dalam tahap pembahasan oleh internal kubu Prabowo. Dus, dia mengatakan, belum ada yang bisa disampaikan kepada publik perilah spesifikasi pelaksanaan program itu.
“Prosesnya seperti apa, dan sebagainya, yang bisa saya katakan adalah ini sedang dipikirkan secara internal. Tapi saya saat ini tidak bisa menjelaskan teknisnya, karena siklus-siklus itu harus kita lalui dulu. Setelah siklus APBN ini selesai, di sana kami akan menjelaskan segala sesuatu yang teknis yang menyangkut program tersebut,” tutur dia. (Z-10)
Terkini Lainnya
Pendapatan APBN Turun 7%, Pengamat Sebut Akibat Kebijakan Masa Lalu
Sri Mulyani Koordinasikan Susunan APBN 2025 ke Prabowo
Bea Cukai Disebut Biang Keladi Badai PHK Industri Tekstil
Sri Mulyani Laporkan Kondisi Ekonomi ke Presiden Jokowi
Menperin Minta Menkeu Konsisten antara Pernyataan dan Kebijakan Terkait Industri Tekstil dan Produk Tekstil
Ekonom: Alokasi MBG Rendah Mestinya tak Bebani Defisit APBN
Anggaran Makan Bergizi Gratis Rp71 Triliun Diklaim Sudah Dikalkulasi
Subsidi Energi Diusulkan Naik Tahun Depan
Pemerintah akan Mulai Percepatan Pembangunan di Papua
Realisasi Penyaluran THR ASN Hingga 24 Maret Capai Rp13,4 Triliun
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap