visitaaponce.com

DBS Sarankan Pilih Obligasi dalam Dolar AS jika Bunga Fed Turun

DBS Sarankan Pilih Obligasi dalam Dolar AS jika Bunga Fed Turun
Petugas melayani penukaran uang dolar AS ke rupiah di money changer di Jakarta, Kamis (20/6).(Antara)

HEAD of Investment Product & Advisory PT Bank DBS Indonesia Djoko Soelistyo merekomendasikan para nasabah untuk berinvestasi di obligasi negara yang diterbitkan pemerintah Indonesia dalam denominasi dolar AS apabila suku bunga acuan The Fed (FFR) turun di kuartal keempat 2024.

"Sekarang kalau kita lihat, nilai yield dari obligasi dolar AS yang dibuat oleh pemerintah Indonesia itu sangat menarik. Kalau dibandingkan dengan US Treasury, punya kita jauh lebih baik. Jadi para nasabah, investor, atau calon nasabah yang mungkin saat ini sudah punya dolar AS tapi belum tahu untuk investasi di mana, boleh investasi di obligasi yang dolar AS," kata Djoko di Jakarta, Rabu (3/7).

Selain itu, investor juga bisa menempatkan investasinya di reksadana offshore (luar negeri) berdenominasi dolar AS, termasuk reksadana syariah offshore. Apabila suku bunga The Fed turun, apalagi turun secara bertahap, maka diharapkan akan ada pergerakan yang positif terhadap nilai ekuitas di Amerika Serikat termasuk ekuitas-ekuitas yang berbasis syariah.

Baca juga : Rp16.500, Batas Maksimal Toleransi Pelemahan Rupiah Terhadap Dolar AS

"Investasi di reksadana yang berbasis syariah itu juga satu hal yang bagus, di luar dari (saham) teknologi. Teknologi, kita semua tahu, bagus, ya. (Saham di sektor teknologi) itu juga bagus," kata Djoko.

Adapun DBS Group Research memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat di kuartal keempat tahun ini, dengan asumsi bank sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed menurunkan suku bunga acuannya mendekati atau tepat pada kuartal keempat 2024.

Dengan adanya kemungkinan penguatan rupiah di semester kedua atau akhir tahun ini, Equities Specialist DBS Group Research Maynard Arif mengatakan bahwa Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga diharapkan menunjukkan performa yang lebih baik.

"Kalau target (IHSG) ke level berapa, kita melihat saat ini prediksi kita masih cukup optimis di 7.700-an untuk akhir tahun. Tapi kembali lagi, itu tergantung juga bagaimana nanti kebijakan The Fed, lalu Pemilu (di AS)," kata Maynard.

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat