visitaaponce.com

Wisata Halal di Indonesia Masih Kurang Promosi

Wisata Halal di Indonesia Masih Kurang Promosi
(ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra)

JUMLAH kunjungan wisatawan muslim untuk segmen wisata halal di Indonesia masih sangat rendah. Hanya sebesar 2,2 juta dari total 117 juta wisatawan muslim yang berwisata menurut Global Muslim Travel Index (GMTI) 2015 lalu. Jauh di bawah Malaysia yang pada tahun sama telah mencapai lebih dari 6 juta kunjungan wisatawan muslim.

"Sebagai negara muslim terbesar dengan potensi wisata halal yang juga besar junlah wisatawan muslim ke Indonesia memang masih memprihatinkan," ujar co-founder Halal Travel Consorsium, Ananto Pratikno, dalam diskusi Temu Bisnis Wisata Halal, di Jakarta, Kamis (8/6).

Ananto mengatakan, salah satu yang menyebabkan rendahnya minat wisatawan muslim ke Indonesia karena minimnya promosi yang dilakukan pemerintah. Karena hal itu, umumnya wisatawan dari negara-negara Timur Tengah masih tetap memilih untuk berwisata ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura tanpa dilanjutkan singgah ke Indonesia.

"Branding nama Indonesia sebagai destinasi wisata halal belum maksimal meski telah mendapatkan banyak penghargaan wisata halal. Selain itu, kemampuan pebisnis travel Indonesia dalam mempromosikan paket juga kalah dengan negara lain," ujar Ananto.

Ia mengatakan, di tengah persaingan bisnis dan kemajuan teknologi yang pesat, masih banyak pebisnis travel Indonesia yang belum mengerti cara promosi efektif di dunia maya. Padahal, hal tersebut menjadi modal yang sangat dibutuhkan dalam menjaring calon wisatawan.

"Pebisnis travel halal dan pemerintah harus bekerja sama membuat peta karakteristik wisatawan muslim untuk menentukan langkah selanjutnya dalam menjaring peminat wisata halal," ujar Ananto.

Selain itu, kerja sama dengan pebisnis travel negara tetangga juga menjadi hal yang harus dilakukan. Seperti membuat paket wisata yang terkoneksi antara Kuala Lumpur dan beberapa destinasi wisata halal Indonesia, seperti Lombok dan Aceh.

Sementara itu, Asisten Deputi Pengembangan Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah Kemenpar, Tazbir menjelaskan, pertumbuhan wisatawan muslim mencanegara ke Indonesia dalam tiga tahun terakahir ini rata-rata mencapai 15,5%.

Di 2013 jumlah wisatawan muslim mancanegara di Indonesia sebanyak 1,7 juta, di 2015 meningkat menjadi 2,2 juta atau sebesar 20% dari total kunjungan wisman ke Indonesia 2015 sebanyak 10,4 juta wisman.

"Pertumbuhan wisata halal Indonesia ini di atas pertumbuhan wisata halal dunia yang mencapai 6,3%. Peluang Indonesia untuk merebut devisa wisata halal dunia sangat besar,” kata Tazbir.

Data GMTI juga menyebutkan jumlah wisatawan muslim dunia akan mencapai 168 juta wisatawan pada tahun 2020 dengan pengeluaran di atas US$ 200 milyar. Sementara itu menurut Comcec Report February 2016 jumlah wisatawan muslim dunia diproyeksikan sebesar 180 juta pada 2020 dengan pertumbuhan rata-rata 9,08 per tahun.

Di Indonesia, Halal tourism dikatakan Tazbir ditargetkan akan terus berkembang dan jumlah wisatawan muslim dapat meningkat menjadi 5 juta di 2019. Selain promosi, peningkatan akses dan sertifikasi muslim-friendly amenities atau sertifikasi halal bagi pebisnis wisata juga akan terus digencarkan. (OL-6)


Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat