visitaaponce.com

Fasilitas Tinggal Garis Depan untuk Pejuang Covid-19

Fasilitas Tinggal Garis Depan untuk Pejuang Covid-19
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio meninjau kesiapan Swiss-BelHotel Pondok Indah(foto: Kemenparkeraf)

DALAM penanganan covid-19, salah satu pihak yang memiliki risiko paling tinggi tertular adalah tenaga medis dan para dokter yang merawat pasien covid-19. Untuk itu dibutuhkan akses tempat tinggal yang dekat dengan tempat para pejuang covid-19 bekerja.

Menjawab kebutuhan tersebut, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif bersama sejumlah pelaku industri perhotelan memberikan fasilitas tinggal kepada dokter dan para tenaga medis untuk memudahkan tugas mereka. “Kerja sama dengan jaringan hotel ini untuk menjadi sarana tempat tinggal sementara para tenaga medis dan gugus tugas di berbagai daerah,” kata Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio, di Jakarta, pekan lalu.

Wishnutama menjelaskan, salah satu alasan menggunakan jaringan hotel untuk menginap tenaga medis dan gugus tugas covid-19 ialah untuk kemudahan para pekerja medis. Dengan tempat tinggal yang lebih dekat dengan rumah sakit tempat mereka bekerja sehingga dapat meringankan beban dari para pekerja garis depan.

Pada tahap awal, Kemenparekraf/Baparekraf bersama dengan Accor Group menyediakan 615 kamar yang disesuaikan dengan kebutuhan 4 rumah sakit rujukan covid-19 di Jakarta, yaitu RSCM, RSPAD, RSPI Sulianti Saroso, dan RS Persahabatan.

“Dengan jumlah kamar itu bisa menanggung akomodasi 1.100 tenaga medis dengan skema mix twin dan single room,” kata Menparekraf. Accor Hotels memang menyiapkan empat hotel untuk menjadi sarana menginap bagi tenaga medis. Yakni Novotel Cikini, Mercure Cikini, Ibis Styles Jakarta Sunter, dan Ibis Senen.

Untuk Novotel Cikini akan menerima 360 tenaga medis dari RSCM Jakarta yang akan menempati 10 kamar single dan 175 kamar twin. Kemudian 260 tenaga medis dari RSPAD akan beristirahat di 40 kamar single di Hotel Ibis Senen, dan 110 kamar twin yang terbagi dalam 22 kamar di Novotel Cikini, 37 kamar di Mercure Cikini, dan 51 kamar di Ibis Senen.

Sebanyak 250 tenaga medis dari RSPI Sulianti Saroso akan menginap di Ibis Style Sunter. Dengan ketersediaan kamar sebanyak 50 kamar single dan 91 kamar twin. Bagi tenaga medis dari RS Persahabatan, terdapat 230 orang yang akan menempati 30 kamar single dan 100 kamar twin di Mercure Cikini.

Pihak Accor Hotels menjelaskan, selama masa penggunaan untuk para tenaga medis, dokter, dan petugas penanganan covid-19, pihaknya tidak membuka penginapan untuk tamu umum. Tamu hotel semuanya akan difokuskan khusus kepada dokter, perawat, dan tenaga medis lainnya. Selain itu, pihak hotel yang melayani juga ikut diinapkan di hotel sehingga betul-betul dapat menjaga penyebaran virus.

Selain Accor Hotels, pihak Kemenparekraf juga bekerja sama dengan platform Red- Doorz serta Swiss-Belhotel. Dalam kerja sama tersebut, pihak RedDoors menyiaphan hingga total 99 kamar hotel untuk 130 orang tenaga medis yang tersedia di dua hotel, yaitu RedDoorz Plus Near Plaza Blok M dan RedDoorz Blora di Menteng.

Kedua hotel tersebut dipilih karena kedekatan lokasi dengan dua rumah sakit rujukan yang menangani cukup banyak kasus covid-19 di Jakarta yaitu RSU Fatmawati, RSPAD Gatot Soebroto, dan RS Dr Cipto Mangunkusumo.
Sedangkan Swiss-Belhotel menyiapkan 80 kamar dengan berbagai kebutuhan lainnya untuk lebih dari 150 tenaga kesehatan. Akomodasi di Swiss-Belhotel disiapkan untuk tenaga kesehatan RSUP Fatmawati, Jakarta Selatan, yang menjadi salah satu rumah sakit rujukan pemerintah dalam penanganan covid-19.

Untuk meminimalisasi faktor penyebaran covid-19, pihak hotel juga menerapkan prosedur operasional standar (SOP) yang berkaitan dengan pelayanan tamu sebagaimana yang ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan terkait penanganan covid-19.

Di antaranya penyemprotan disinfektan secara rutin terutama di pintu masuk hotel, kegiatan sanitasi, pengaturan physical distancing di seluruh area hotel termasuk penggunaan lift, meminimalkan interaksi pelayanan secara langsung dan langkah-langkah lainnya yang telah direkomendasikan Kemenkes.

Seluruh tenaga medis yang menginap dan para karyawan hotel akan melewati beberapa tahap antisipasi seperti cek suhu badan, pintu disinfektan (disinfectant gate), dan pemakaian alat pelindung diri sebagai bentuk protokol wajib dalam mengantisipasi penularan covid-19. Pihak hotel juga harus melaksanakan SOP khusus dalam menjalankan tugas sehariharinya baik di departemen yang bertemu langsung atau tidak langsung dengan seluruh tenaga medis. Misalnya SOP di housekeeping dari prosedur sanitasi, frekuensi pembersihan, hingga pemberian ekstra amenities.

Prosedur khusus ini dapat terlihat dari proses check in di area lobi. Dalam proses ini, pihak hotel menerapkan konsep physical distancing dengan ketat termasuk meminimalisasi kontak fisik. Tenaga medis dan anggota gugus tugas yang sebelumnya sudah didaftarkan oleh pihak rumah sakit rujukan untuk menginap hanya diminta menunjukkan foto identitas diri melalui layar smartphone mereka agar disesuaikan dengan data yang ada dan selanjutnya diinformasikan nomor kamar.

Di meja receptionis, pihak hotel telah menyiapkan sarung tangan sintetis dan hand sanitizer. Meski sudah menerapkan SOP kesehatan yang ditetapkan dalam pelayanannya, sebelum menerima para pejuang garis terdepan penanganan covid-9, pihak hotel mendapatkan pelatihan dan informasi tambahan dari Kemenkes terkait  SOP kesehatan pencegahan penularan covid-19.

Direktur Utama RSUP Fatmawati, dr Mochammad Syafak Hanung SpA MPH, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan dari Kemenparekraf dalam menyiapkan akomodasi bagi lebih dari 150 tenaga kesehatan RSUP Fatmawati. “Tidak hanya tempat menginap yang nyaman, tapi juga laundry dan makanan. Ini tentunya dapat mendukung kinerja tenaga kesehatan dan perawat kami, sehingga mereka bisa fokus melayani pasien,” kata Syafak Hanung.

Ia mengatakan, akomodasi memang menjadi salah satu kendala yang dihadapi rumah sakit dalam situasi berjuang menghadapi covid-19 saat ini. Sebelum adanya dukungan dari Kemenparekraf bersama industri pariwisata, pihaknya sedang mencari cara menyiapkan sarana akomodasi bagi tenaga kesehatan yang bertugas mengingat intensitas dan risiko mereka yang tinggi. “Dengan dukungan ini mereka tentunya bisa beristirahat dengan nyaman, tidak ada pikiran yang terbebani lagi dan hanya fokus dengan pasien. Ini betul-betul dukungan yang kuat bagi kami dalam menangani pasien,” kata dia.

Bangga Layani
Pejuang Covid-19 Para staf dan karyawan hotel tempat menginap tenaga medis dan tim gugus tugas penanganan covid-19 mengaku bangga karena dapat berkontribusi dalam penanganan covid-19 dengan cara memberikan pelayanan terbaik bagi para tenaga medis. “Kami tentunya merasa bangga karena bisa ikut berkontribusi dengan menyiapkan akomodasi bagi para tenaga medis. Di mana dalam melayani mereka, kami memberikan yang terbaik dengan tetap memperhatikan SOP kesehatan,” kata Billy Tjandra, Assistant Regional Director- Sales and Marketing Swiss-Belhotel.

Para staf dan karyawan hotel juga menyambut baik para pejuang covid-19 di hotel mereka. Mereka merasa bangga karena dapat berkontribusi dalam upaya menghadapi pandemi ini. Agustian dari divisi housekeeping misalnya. Ia dengan lebih detail melakukan pekerjaanya membersihkan dan merapikan kamar serta area umum lainnya di hotel, untuk memberi kenyamanan dan keamanan para tenaga medis. Ia sadar bahwa prosedur kesehatan harus dijalani dengan baik.

“Dengan adanya tim dokter, tim medis, ataupun perawat yang menginap di sini, membuat saya merasa ikut berjuang bersama mereka untuk menghadapi virus korona ini. Kita sangat mengapresiasi, terima kasih untuk tim dokter, kita merasa bangga bisa ikut membantu,” kata Agustian. Lebih lanjut ia mengatakan, kehadiran tim medis yang menginap juga memberi dampak yang positif terhadap operasional hotel. Ia tidak memungkiri bahwa sejak virus korona merebak, industri perhotelan sangat terdampak. Jika tingkat keterisian di atas 70%, kini sangat jauh di bawah itu.

“Dengan kehadiran tim medis menginap ini sangat berimbas, banyak teman-teman saya yang kerja di hotel sebagian sudah dirumahkan, tapi di sini kita masih bisa bekerja berjuang untuk anak istri dan keluarga di rumah. Mudah-mudahan cepat hilang virus korona,” kata Agustian. (Dro/S2-25)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat