visitaaponce.com

Ciptakan Pemimpin dari Belajar Berbasis Riset di Tepi Danau Toba

Ciptakan Pemimpin dari Belajar Berbasis Riset di Tepi Danau Toba
Journalist on Duty(Dok MI)

SMA Unggul Del Laguboti, Toba Samosir, Sumatra Utara memiliki pendekatan pembelajaran yang dianggap mampu menjawab kebutuhan dunia pendidikan.

Di mana, sekolah yang didirikan di tepi Danau Toba tersebut memiliki pendekatan pembelajaran berbasis riset yang mengarahkan para peserta didik untuk melakukan penelitian atas berbagai persoalan yang sehari-hari dihadapi.

Kepala SMA Unggul Del Arini Desianti Parawi dalam sesi wawancara dengan jurnalis Media Indonesia Sabam Sinaga dalam acara program Journalist on Duty, pada Senin (10/8) malam, menjelaskan sistem pembelajaran berbasis riset yang dikembangkan oleh SMA Unggul Del merupakan langkah mereka untuk menyiapkan pemimpin masa depan Indonesia yang mampu memberi kontribusi.

Baca juga : Belajar Toleransi dari Desa Siru, Ketika Toleransi Bukan Sekedar Kata-Kata 

"Jadi bagaimana kita menyiapkan generasi handal bangsa ini yang dilihat oleh sekolah Del adalah dengan mengembangkan pembelajaran berbasis riset atau penelitian. Ini salah satu misinya. Dan ini adalah juga salah satu tantangan bagi guru yaitu mengekslorasi penelitian dalam kegiatan pembelajaran," kata Arini.

Dasar dari sistem pembelajaran berbasis riset ini kata dia adalah untuk mengembangkan kemampuan peserta didik agar mampu menjawab persoalan yang dihadapi sehari-hari.

"Jadi dengan riset akhirnya mereka peka dengan masalah yang ada di sekitar mereka, lalu mereka berpikir bagaimana solusinya. Pembelajaran pun jadinya menarik. Dan ini yang saat ini kita kemas dalam pendidikan di SMA Del," jelas Arini sambil menambahkan peserta didiknya sudah pernah melakukan penelitian sampai tingkat internasional pada 2016 dan 2017.

Baca juga : Media Group Gelar Journalist Day 2022, Ini Agendanya

Selain itu, pendidikan berbasis riset kata dia juga berpengaruh pada terbangunnya budaya berpikir kritis di dalam kelas. Bukan hanya itu pembelajaran berbasis riset juga memaksa siswa untuk dekat dengan teknologi karena sesungguhnya riset itu butuh teknologi. "Riset dilakukan, dan siswa menjadi melek teknolgi. Dan kita ajarkan bahwa teknologi hanya sarana untuk memudahkan pemecahan masalah," kata Arini.

Arini menjelaskan, pembelajaran berbasis riset juga membantu para siswa menyerap pengetahuan secara baik dan utuh. "Riset menjadi sesuatu yang menarik karena berkaitan dengan hal-hal sehari-hari yang dihadapi para siswa. Mereka temukan ada masalah, lalu carikan solusinya, dan itu sangat kontekstual. Dari sana banyak sekali pengetahuan yang mereka serap. Sehingga bagi saya ini adalah sistem pendidikan terbaik yang harusnya dikembangkan oleh sekolah-sekolah lain di Indonesia," pungkasnya. (X-15)

Baca juga : IMI : Vietnam hingga Korea Lirik Bisnis Mobil Listrik Indonesia 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat