visitaaponce.com

Prosa Penjelasan, Jenis, Ciri-Ciri, dan Contoh

Prosa: Penjelasan, Jenis, Ciri-Ciri, dan Contoh
Ilustrasi.(Antara/Destyan Sujarwoko.)

DALAM mata pelajaran bahasa Indonesia, tidak asing lagi dengan kata prosa. Namun, kita belum paham mengenai prosa. Sebelum membahas lebih dalam, mari kita mengenal prosa dengan pengertian, jenis-jenis, ciri-ciri, dan lainnya.

Prosa adalah tulisan atau karya sastra berbentuk cerita yang disampaikan menggunakan narasi. Bentuk tulisan prosa berupa tulisan bebas dan tidak terikat dengan berbagai aturan dalam menulis, seperti rima, diksi, irama, dan lain sebagainya.

Jenis-jenis prosa

Prosa secara umum dibagi menjadi lima yaitu eksposisi, deskripsi, argumentasi, persuasi, dan narasi. Berikut ini deskripsi mengenai jenis-jenis prosa.

Baca juga: Contoh Kata Sifat Bahasa Indonesia

1. Prosa Eksposisi.

Apa itu prosa eksposisi? Prosa jenis eksposisi memaparkan suatu ide sehingga pembaca bisa mendapatkan pengetahuan, tetapi tidak bertujuan agar pembaca mengikuti atau menyetujui paparan tersebut. Biasanya pemaparan disertai dengan bukti-bukti yang diwujudkan dalam bentuk diagram atau tabel.

2. Prosa Deskripsi.

Prosa deskripsi tergolong jenis yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seolah-olah melihat sendiri objek tersebut.

Baca juga: Contoh-Contoh Cerpen Singkat

3. Prosa Argumentasi.

Prosa jenis argumentasi merupakan karangan yang berisi ide atau gagasan dari penulis dan disajikan lengkap dengan berbagai data pendukung yang bertujuan untuk memengaruhi pembaca sehingga pembaca dapat menyatakan persetujuannya terhadap isi prosa tersebut.

4. Prosa Persuasi.

Prosa persuasi merupakan karangan yang disampaikan dengan cara-cara tertentu. Tujuan dari prosa persuasi biasanya mengajak pembaca sehingga pembaca bersedia melakukan hal-hal yang dianjurkan oleh penulis. Selanjutnya, karangan atau karya prosa persuasi digunakan untuk memengaruhi pembaca atau pendengar untuk berbuat sesuatu.

Baca juga: Contoh Kalimat Mengandung Pola SPOK yang Benar sesuai Tata Bahasa Indonesia

5. Prosa Narasi.

Selanjutnya, prosa narasi bersifat fiksi. Secara sederhana, prosa narasi kemudian dikenal sebagai cerita. Di dalam narasi terdapat peristiwa dan kejadian di dalam satu urutan kurun waktu. Kejadian yang diceritakan di dalam narasi tersebut juga terdapat tokoh yang memiliki konflik.

Kejadian, tokoh, dan konflik menjadi ciri utama pembangun prosa narasi. Selanjutnya, narasi yang bersifat nonfiksi disebut narasi ekspositoris dan narasi yang bersifat fiksi disebut narasi sugestif.

Baca juga: Bahasa Indonesia Kelas VII Menelaah Struktur Teks Deskripsi

Ciri-ciri prosa

Secara umum, prosa punya ciri-ciri. Berikut penjelasannya.

1. Memiliki alur cerita.

Prosa punya alur cerita yang menjelaskan tentang peristiwa di dalamnya.

2. Memiliki tema.

Prosa punya tema yang menjadi dasar dalam cerita dan merupakan pokok bahasan di dalamnya.

Baca juga: Contoh Esai dan Cara Membuatnya

3. Ada tokoh dan penokohan.

Seperti karya sastra lain, di dalam prosa juga terdapat tokoh, baik manusia, hewan, maupun tumbuh-tumbuhan.

4. Memiliki sudut pandang.

Prosa punya sudut pandang, yaitu cara seorang pengarang menceritakan keberadaan tokoh dalam peristiwa.

Baca juga: Contoh Majas Metafora dan Artinya

5. Memiliki latar dalam penceritaan.

Di dalam prosa tersebut juga terdapat latar pada masing-masing kejadian, baik tempat, waktu, maupun suasana.

6. Terdapat perkembangan.

Prosa juga dapat mengalami suatu perkembangan karena dipengaruhi oleh perubahan yang ada di masyarakat.

Baca juga: Mengenal Penokohan yang Umum Digunakan dalam Cerita Fiksi, Novel, ataupun Cerpen

7. Memiliki amanat.

Sama seperti puisi, prosa punya amanat atau pesan yang bisa diambil dari cerita tersebut.

Prosa lama

Prosa lama merupakan karya sastra Indonesia yang belum mendapat pengaruh dari sastra atau kebudayaan barat. Karya sastra prosa lama yang mula-mula timbul disampaikan secara lisan, disebabkan belum dikenal bentuk tulisan. 

Setelah agama dan kebudayaan Islam masuk ke Indonesia, masyarakat jadi akrab dengan tulisan. Bentuk tulisan pun mulai banyak dikenal. Sejak itulah sastra tulisan mulai dikenal dan sejak itu juga tokoh sastra pertama dalam sastra Indonesia mulai muncul.

Baca juga: Pengertian Rima dalam Puisi serta Jenis dan Contoh

Berikut bentuk-bentuk sastra prosa lama.

a. Hikayat.

Hikayat ialah cerita, baik sejarah maupun cerita fiktif yang bertujuan menghibur dan membangkitkan semangat. Contoh, Hikayat Seribu Satu Malam dan Hikayat Hang Tuah.

b. Kisah.

Kisah ialah karya sastra lama berisi cerita mengenai perjalanan atau pelayaran seseorang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Contoh, Kisah Perjalanan Abdullah Menuju Negeri Kelantan, Kisah Abullah Menuju Jeddah, dan lainnya.

Baca juga: Ringkasan tentang Ide Pokok Bacaan untuk UTBK SNBT

c. Sejarah/tambo.

Sejarah atau tambo ialah kisah yang berkaitan dengan peristiwa dan tokoh sejarah. Contoh, Sejarah Melayu.

d. Dongeng.

Dongeng ialah cerita dari hasil imajinasi pengarang yang belum pernah terjadi sebelumnya. Contoh, Pinokio dan Putri Salju. Dongeng terbagi lagi menjadi fabel atau cerita rekaan tentang hewan sebagai tokoh cerita, legenda atau dongeng mengenai kejadian alam atau asal-usul suatu tempat, mite/mitos atau cerita yang berlatar belakang sejarah atau hal yang dipercayai orang banyak, cerita penggeli hati/dongeng jenaka yang mengandung unsur komedi dan kemustahilan, parabel/cerita perumpamaan atau dongeng yang mengandung perumpaman, dan sage atau kisah yang menceritakan keberanian serta kehebatan tokoh dalam sejarah.

Baca juga: Pengertian Sinonim, Macam dan Contohnya

Prosa baru

Prosa baru merupakan karangan prosa yang timbul setelah mendapat pengaruh sastra atau budaya Barat. Bentuk-bentuk prosa baru adalah sebagai berikut:

a. Roman.

Roman merupakan bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku utamanya dengan segala suka dukanya. Berdasarkan kandungan isinya, roman dibedakan atas beberapa macam, antara lain transendensi, sosial, sejarah, psikologis, dan detektif.

Baca juga: Apa itu Interpretasi Ini Penjelasan, Contoh, dan Tujuan

b. Novel.

Novel ialah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung konflik. Contoh, Ave Maria oleh Idrus, Keluarga Gerilya oleh Pramoedya Ananta Toer, Perburuan oleh Pramoedya Ananta Toer, Ziarah oleh Iwan Simatupang, Surabaya oleh Idrus.

c. Cerpen.

Cerpen ialah bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian kecil dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Contoh, Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar, Bola Lampu oleh Asrul Sani, Teman Duduk oleh Moh. Kosim, dan Wajah yang Bembah oleh Trisno Sumarjo.

Baca juga: Mengenal Majas yang Sering Digunakan, Bikin Kalimatmu semakin Hidup

d. Riwayat.

Riwayat (biografi) ialah suatu karangan prosa yang berisi pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga pengalaman hidup orang lain sejak kecil sampai dewasa atau bahkan sampai meninggal dunia. Contoh, Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.J Habibie, Ki Hajar Dewantara.

e. Kritik.

Kritik ialah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan kriteria tertentu yang bersifat objektif dan menghakimi.

f. Resensi.

Resensi ialah ulasan suatu karya, bisa berupa buku, film, drama, atau lainnya.

g. Esai.

Esai merupakan ulasan suatu masalah secara sepintas dan berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat